Lingkarpena.id, SUKABUMI – Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) STAI Sukabumi menggelar Sekolah Islam Gender (SIG). Kegiatan dilaksanakan di Villa Biru Kadudampit, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu-Minggu (12-13/12/2020).
Ketua Umum PK PMII STAI Sukabumi, M Nasir mengatakan, SIG ini sebagai upaya dalam menanamkan pemahaman tentang kesetaraan dan keadilan gender kepada anggota dan kader PMII di Kota Sukabumi.
“Salah satu upaya juga dalam menjawab kebutuhan intelektual di wilayah kesetaraan dan keadilan gender,” ujar Nasir kepada lingkarpena.id, Minggu (13/12/2020).
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Berbagai Kampus di Kota Bekasi Gabung PMII
Baca juga: Banyak Kejanggalan, PMII Desak DPRD Bentuk Pansus Covid-19
Adapun peserta sekolah islam gender ini diikuti oleh 15 mahasiswa kader PMII dari berbagai kampus di Kota Sukabumi. Antara lain, STAI Sukabumi, STKIP Bina Mutiara, STAI dan STISIP Syamsul Ulum, UMMI, STIE PGRI dan Universitas Nusa Putra.
“Kuota peserta dibatasi hanya 15 orang, karena kami tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dalam pelaksanaanya,” ucapnya.
Pengurus Korp PMII Putri (KOPRI) STAI Sukabumi, Siti Nurhalimah menambahkan, dengan sekolah islam gender ini diharapkan anggota dan kader PMII, baik laki-laki maupun perempuan, mampu memahami kesetaraan dan keadilan gender.
“Selain memahami juga mampu mengaplikasikan menjadi sebuah gerakan yang terarah, serta bisa memberi pengaruh besar di era Z ini,” tuturnya mahasiswi yang akrab disapa Mimah.
Baca juga: LKNU Sukabumi Dorong Perwal Eliminasi TBC
Baca juga: Harlah Ke-65, Sarbumusi Optimis Kembalikan Kejayaan Masa Lalu
Senada dikatakan salah satu narasumber, Tika Maulani. Ia menilai kegiatan ini sangat baik dan sangat penting. Sebab, bisa menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan pemikiran adil gender, dan dapat membuka peran partisipatif yang tinggi.
“Terutama bagi para perempuan yang telah terdoktrin oleh pemahaman budaya lamanya,” tegas dia.
Menggembirakan juga, lanjut Tika, terdapat empat orang peserta laki-laki yang mengikuti sekolah ini. “Dengan adanya peserta laki-laki, diharapkan bisa menjadi penunjang, dan mensupport segala visi misi gerakan dalam menciptakan tatanan sosial yang adil gender,” pungkasnya.
Reporter : Faisal Munawar
Redaktur : Alan