LINGKARPENA.ID | Tiga kelompok pelajar dan alumni dari tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Tegalbuleud dan Sagaranten Kabupaten Sukabumi, serta SMK Agrabinta Kabupaten Cianjur, terlibat tawuran, pada Sabtu (11/1/25) sekira pukul 01.00 wib dini hari tadi.
Tawuran ini kemudian direkam dan videonya diunggah di grup WhatsApp. Akibatnya, dua pelajar, masing masing berinisial RR (17) dan MAR (19) serta satu orang diduga alumni berinisial AD (26) mengalami luka luka akibat terkena sabetan senjata tajam (Sajam).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tawuran itu terjadi pada Sabtu (11/1/2025) sekitar pukul 01.00 WIB di Jalan Raya Rambay tepatnya Kampung Tagog Bayur RT 05 /05 Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud Kabupayen Sukabumi.
Kapolsek Tegalbuleud Polres Sukabumi AKP Azhar Sunandar mengatakan, akibat aksi tawuran itu AD (26) diduga alumni SMK Sagaranten mengalami luka robek pada bahu sebelah kanan. Korban mendapat 22 jahitan, dan luka ringan pada kedua kaki bagian lutut.
“Korban lainnya berinisial RR (17) pelajar asal Kampung Bobojong Kecamatan Cidolog mengalami luka robek pada bagian kaki kanan, mendapat 20 jahitan dan luka pada tangan kanan, sebanyak 2 jahitan,” ujar AKP Azhar, dalam keterangannya kepada Lingkarpena.id Sabtu (11/1).
Lanjut AKP Azhar, korban lainnya berinisial MAR (19) pelajar asal Sagaranten mengalami luka pada bagian perut (pangkal paha) dan mendapat 3 jahitan, serta luka lecet goresan pada kening dan luka memar pada punggung.
Kronologis kejadian ungkap Kapolsek Tegalbuleud, pada Sabtu (11/1/25) sekira pukul 00.10 WIB, MAR alias B (salah satu korban pelajar SMK Sagaranten) atas ajakan temannya berinisial D berangkat menuju Tegalbuleud karena ada tantangan untuk tawuran dari pelajar SMK Tegalbuleud dan SMK Agrabinta. Lokasi tawuran dijanjikan di Jembatan Cibeureum Desa Rambay Kecamatan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi.
“MAR berangkat menuju wilayah Tegalbuleud bersama temannya sesama pelajar menggunakan tujuh sepeda motor berboncengan. Saat tiba di Cidolog ada yang bergabung sebanyak tiga sepeda motor. Kemudian mereka menuju Jembatan Cibeureum Desa Rambay sesuai tempat yang dijanjikan,” tandasnya.
Lanjut Kaolsek, sesampainya di Jembatan Cibeureum kondisi sepi dan tidak ditemukan anak SMK Tegalbuleud dan SMK Agrabinta. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan. Setelah tiba di TKP, Kampung Tagog Bayur RT 05/ 05 Desa Rambay, sekira pukul 01.00 WIB bertemu dengan kumpulan anak anak SMK Tegalbuleud dan SMK Agrabinta.
“Jadi disana terjadilah tawuran. Mereka masing-masing menggunakan sajam yang dibawanya,” ujarnya.
Tawuran berlangsung selama 2 menit dan para pelajar SMK Sagaranten bubar berlarian karena dua teman mereka mengalami luka luka terkena sabetan senjata tajam.
AD dan R yang menjadi korban luka lalu dibawa oleh rekan rekannya dengan menggunakan sepeda motor. Sementar MAR, ditinggal di lokasi kemudian dia mendapat pertolongan warga.
“Keesokan harinya sekira pukul 09.00 WIB korban atas nama MAR dijemput oleh orangtuanya,” terang Azhar.
Dari aksi tawuran itu pihak Kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa 2 buah senjata tajam, 1 sarung clurit dan 1 helm warna hitam.
“Dugaan sementara bahwa kejadian tersebut dipicu dari dendam lama antar pelajar dan Alumni yang turun temurun, terutama dipicu kembali dari saling ejek di Media Sosial,” jelas Kapolsek.
Saat kejadian masyarakat merasa ketakukan sehingga tidak berani untuk membubarkan secara langsung dan dikhawatirkan akan menjadi sasaran amukan dari ketiga belah pihak.
“Dilokasi terjadinya aksi tawuran cukup jauh dengan pemukiman Masyarakat, hanya terdapat 1 rumah dan lokasi tersebut cukup strategis untuk menghadang dan jauh dari pantauan Masyarakat,” pungkas Iptu Azhar