TPT Perumahan Mangkalaya Hills Ambrol, Rumah Warga Perum Griya Mangkalaya Kena Imbas

LINGKARPENA.ID | Cuaca ekstrem akhir-akhir ini menyebabkan bangunan Talud Penahan Tanah (TPT) dan drainase Perumahan Mangkalaya Hills ambrol. Hal tersebut diakibatkan setelah diguyur hujan pada Rabu (15/11/2023) sekira pukul 02.30 WIB.

Insiden ambrolnya TPT tersebut berdampak pada jebolnya tembok belakang rumah warga RT 02 RW 02 di Perumahan Griya Mangkalaya. Rumah milik Fuad Ahmad Nugraha alias Apep terendam banjir akibat luapan air. Sedikitnya 3 rumah milik warga setempat terendam banjir.

Diketahui, lokasi Perumahan Mangkalaya Hills bersebelahan dengan Perumahan Griya Mangkalaya. Dan dilokasi dibatasi sebuah drainase dengan lebar kurang lebih satu meter.

“Saat kejadian kami sedang tidur pulas. Kami kaget mendengar suara dari belakang rumah. Saat dicek ternyata tembok belakang jebol,” kata Apep kepada wartawan.

Baca juga:  BIN Jabar Gandeng PWI dan IKWI Sukabumi Gelar Akselarasi Vaksinasi

“Ya saya berharap pihak pengembang perumahan Mangkalaya Hills untuk memperbaiki kerusakan rumah saya agar kembali semula,” sambungnya.

Atas kejadian itu Apep meminta agar TPT yang ambrol segera diperbaiki sesuai standar keamanan pembangunan, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Terpisah, Ketua RW 02 Perumahan Griya Mangkalaya, Dedy saat dihubungi wartawan membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia berharap pihak pengembang bisa mengevaluasi kembali pekerjaan yang telah dilaksanakan.

“Kami dan warga sekitar sangat mendukung adanya perumahan yang baru berdiri ini (Mangkalaya Hills-red), karena jadi lebih ramai dan hidup, namun kami berharap pengembang melaksanakan pekerjaan sesuai standar dan melakukan yang terbaik agar tidak berdampak negatif pada lingkungan sekitar,” ucapnya.

Baca juga:  Bank BJB Palabuhanratu Sosialisasikan Program BJB Mesra, Bunga Murah dan Akses Mudah

Salah satu warga sekitar yang rumahnya berbatasan dengan perumahan Mangkalaya Hills, Suhermat juga menyampaikan tanggapan yang sama dengan Ketua RW setempat.

“Dari awal sebelum dibangun sudah kami sarankan dan warga sini juga berharap, tolong pembangunan TPT drainase dibikin trap atau minimal ada slup besi beton penguat dari pondasi batuan keatas. Nah..terjadi kan? Ambrol !,” kata Suhermat.

Disampaikannya, bahwa sebagian tanah yang ada adalah tanah timbunan, bukan kontur asli, jadi rawan longsor kalau penahannya tidak kuat.

“Apalagi bagian atas hanya hable, kalau tidak dikasih penguat juga bahaya. Disisi yang lain bisa memungkinkan kedepan saat hujan besar akan mengalami kejadian yang sama. Ini drainasenya juga malah makin sempit bukannya diperlebar,” imbuhnya.

Baca juga:  Mengikuti Apel Siaga TPK Bergerak Secara Virtual, DPPKB Kab. Sukabumi Terjunkan 6300 Tim Percepatan Penurunan Stunting

Suhermat juga berharap, pihak pengembang membikin saluran pembuangan limbah sesuai dengan standar aturan perumahan saat ini.

“Ini saluran pembuangan limbah dari kamar mandi dan lainnya semua dialirkan ke drainase yang ada. Kan sekarang dah ada aturan terkait IPAL, saya kira pihak pengembang sudah tau itu..sebab kalau dialirkan ke drainase ini, saat musim kemarau baunya akan gak karuan,” tandasnya.

Saat akan dikonfirmasi lewat WhatsApp, pengembang belum memberikan jawaban dan sampai berita ini ditayangkan lingkarpena.id belum mendapatkan konfirmasi.

Pos terkait