LINGKARPENA.ID | Mengandalkan potensi pertanian dan peternakan, Kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi terus berbenah dan berupaya mewujudkan jargon wilayahnya yaitu Curugkembar Berkibar. Jargon BERKIBAR di sini merupakan kepanjangan dari visi misi daerah untuk mewujudkan Kecamatan Curugkembar yang Beriman dan Beramal Soleh, Kinerja Amanah dan Profesional, Berkolaborasi didasari saling menghargai.
Camat Cikembar, Asep Mulyadi S.STP, M.Si kepada Lingkarpena.id mengungkapkan, tekad kuatnya beserta jajaran untuk terus dan terus berupaya lahir bathin mewujudkan visi misi tersebut.
“Tentunya dengan dukungan semua pihak, khusunya para Kepala Desa di wilayah Kecamatan Curugkembar dan semua komponen masyarakat serta arahan dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Kami optimis Curugkembar akan semakin BERKIBAR dan terwujud kemakmuran masyarakat secara nyata,” kata Asep Mulyadi.
Camat Curugkembar juga menuturkan, andalan Kecamatan Curugkembar adalah sektor pertanian dan peternakan. Selain areal wilayah yang luas lahan pertaniannya juga didukung adanya pasar ternak “legendaris” di wilayah Cikadu Curugkembar yang menjadi salah satu sentra terbesar jual beli ternak di Kabupaten Sukabumi.
“Posisi Kecamatan Curugkembar terletak di wilayah selatan sekaligus paling timur dari Kabupaten Sukabumi. Luas wilayah kecamatan kami 54,57 km² dan secara administratif Kecamatan Curugkembar terdiri dari 7 desa. Semua desanya tidak ada yang terkategori desa pesisir karena memang wilayah Kecamatan Curugkembar tidak mempunyai daerah pantai. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Curugkembar, sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Purabaya, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cidadap, Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sagaranten dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur,” tuturnya.
Diketahui, kontur tanah di Kecamatan Curugkembar terdiri dari perbukitan dan gunung-gunung kecil (75 %) dan tanah landai (25 %). Adapun dengan ketinggian wilayah antara 100-650 mdpl. Sejumlah sungai cukup besar yang mengalir di wilayah ini diantaranya Sungai Cibala dan Sungai Cibeber. Adapun kepadatan curah hujan pertahun di Kecamatan Curugkembar sekitar 200-400 mm/tahun dengan suhu rata-rata 18-32 derajat celcius.
Hal itu memungkinkan wilayah Kecamatan Curugkembar menjadi sentra penghasil padi sebagai komoditas pertanian yang utama.
“Yang sangat harus menjadi perhatian utama dan PR besar adalah aksesibilitas jalan antar desa yang sangat kami butuhkan untuk diperbaiki. Mengingat jalan menjadikan mudahnya distribusi hasil tani untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi warga Kecamatan Curugkembar. Kami mohon bantuan dari dinas terkait untuk memprioritaskan wilayah kami untuk maju dan berkembangnya Kecamatan Curugkembar menjadi lebih akseleratif,” harap Camat Curugkembar.
Lebih lanjut Camat Curugkembar menyampaikan kondisi sosial sosial ekonomi serta geomorfologi wilayahnya. Menurut informasi yang didapatkan dari Camat Curugkembar, posisi wilayahnya berada pada ketinggian antara 25 – 1000 m di atas permukaan laut. Sedangkan jaraknya ke ibu kota Kabupaten Sukabumi sekitar 102 km, ke Ibu kota propinsi 166 km dan 191 ke DKI Jakarta sebagai Ibu kota negara.
“Dari total wilayah kami yang seluas 5457 Ha, terdapat luasan 4252 Ha lahan tanah pertanian, itu salah satu potensi besar kami. Untuk rinciannya 1.773 Ha lahan sawah dan 2.479 lahan pertanian bukan sawah. Kalau untuk keseluruhan jumlah desa, secara administratif Kecamatan Curugkembar terbagi menjadi tujuh desa yakni Desa Curugkembar, Cimenteng, Tanjungsari, Sindangraja, Mekartanjung, Bojongtugu dan Nagrakjaya. Setiap desa terdiri dari beberapa Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Saat ini di Kecamatan Curugkembar mempunyai 32 Dusun, 42 RW dan 168 RT,” ungkap Asep.
Camat Curugkembar tersebut menambahkan, berdasarkan data kepegawaian dari 2020, Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Kecamatan Curugkembar sebanyak 147 orang. Adapun rinciannya adalah 145 orang PNS, 1 orang Anggota POLRI, dan 1 orang sebagai anggota TNI dengan jumlah PNS terbanyak berada di Desa Curuakembar berjumlah 66 orang.
Asep Mulyadi juga mengungkap, meskipun tidak tersedia data secara tertulis, namun wilayah Kecamatan Curugkembar terkenal dengan masyarakatnya yang sebagian besar adalah petani tanaman padi. Selain tanaman padi, tanaman pertanian lainnya yang banyak diusahakan oleh masyarakat di Kecamatan Curugkembar adalah tanaman pisang dan kapulaga. Hampir semua masyarakatnya menanam tanaman ini. Adapun tanaman kacang panjang dan ketimun adalah tanaman alternatif sebagian besar petani di saat musim penghujan mulai berhenti.
“yang tidak kalah terkenalnya disini adalah Jenis peternakan domba. Sudah legendaris dan menjadi salah satu ciri khas dari Kecamatan Curugkembar. Jenis hewan ternak ini merupakan terbanyak dihasilkan di wilayah Kecamatan Curugkembar daripada hewan ternak lainya. Bahkan dalam satu minggu sebanyak dua kali penduduk setempat bertransaksi hewan ternak domba di pasar hewan yang konsumennya datang dari luar kecamatan bahkan dari luar kabupaten,” cetusnya.
Wawancara khusus Lingkarpena.id dengan Camat Curugkembar tidak berhenti disitu, Asep memberikan data tercatat terkait catatan capaian di bidang pendidikan untuk masyarakat Curugkembar. Dalam data tersebut tercatat capaian di bidang pendidikan yang terkait erat dengan ketersediaan fasilitasnya.
Dalam data tersebut tercatat ada 1 unit pendidikan pra sekolah, 17 SD, 4 SMP, 1 SMA, dan 1 SMK di Kecamatan Curugkembar (Tabel 4.1). Jumlah murid dari seluruh jenjang pendidikan baik sekolah negeri maupun swasta adalah 2.790 orang. Dengan rasio guru dan murid sebesar 1:16.
Sementara itu, untuk sekolah yang berada di bawah Kementrian Agama di Kecamatan Curugkembar ada sebanyak 3 jenjang pendidikan, dengan rincian 8 unit MI, 5 MTs, dan 3 unit sarana MA, dengan rasio guru terhadap murid sebesar 1:8 Rasio mengajar seorang guru SD di Kecamatan Curugkembar adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan jenjang pendidikan lainnya. Beban mengajar seorang guru SD adalah sebanyak 19 orang siswa. Sementara beban mengajar terendah terdapat pada jenjang pendidikan MTs, yaitu hanya 6 orang murid per 1 orang guru.
Saat perbincangan sampai pada kesehatan, Camat Curugkembar tersebut menyampaikan bahwa di Curugkembar terdapat sarana kesehatan berupa Puskesmas 1 unit, Puskesmas Pembantu 2 unit, dan 57 unit Posyandu.
“Ada hal rawan yang terus kami antisipasi dan berharap pihak APH (Aparat Penegak Hukum) memberikan perhatian lebih untuk bab penyalahgunaan narkoba. Mengingat kultur masyarakat Curugkembar yang secara umum untuk kenakalan remaja efek dari narkotika dan obat-obatan terlarang yang mungkin bisa masuk dengan mudah ke wilayah ini. Kami juga terus melakukan pembangunan mental dan spiritual di Wilayah Kecamatan Curugkembar, termasuk di dalamnya adalah pembangunan sarana peribadatan. Sampai dengan tahun 2020 jumlah mesjid yang ada di Kecamatan Curugkembar sebanyak 160 unit dan 356 unit Mushola. Mayoritas penduduk Kecamatan Curugkembar penganut Agama Islam yang berjumlah 29.004 jiwa,” ujar Asep.
Dari penuturan Camat Curugkembar pada Lingkarpena.id, nampak ada juga potensi perindustrian di wilayah Kecamatan Curugkembar. namun hanya berputar di ranah industri kecil dan industri rumah tangga. Asep mengungkap, kategori usaha yang dijalankan oleh masyarakat Curugkembar belum ada yang masuk dalam klasifikasi industri sedang ataupun industri besar.
“Andalan Kecamatan Curugkembar ya Pertanian dan Peternakan, banyak faktor yang mengakibatkan belum berkembangnya perindustrian di kecamatan ini, namun yang pasti salah satunya adalah kondisi masyarakatnya yang masih belum terinspirasi kesuksesan di bidang perindustrian,” kata Asep.
Bisa dikatakan, Produk makanan dan meubel masih menjadi unggulan masyarakat dalam usahanya di bidang industri karena memang bahan baku kedua produk tersebut banyak tersedia di Kecamatan Curugkembar. Ketersediaan bahan baku inilah yang sebenarnya menjadi salah satu faktor pendorong hidupnya perindustrian di Kecamatan Curugkembar. Gula merah, keripik pisang, dan anyaman bilik bambu merupakan contoh hasil produksi sebagian penduduk Kecamatan ini.
Camat mengungkap, pihaknya terus melakukan upaya untuk memajukan Curugkembar. Namun diketahui bersama, pergerakan roda perekonomian di suatu wilayah akan semakin berkembang pesat ketika sarana dan prasarana pendukungnya tersedia dan terjangkau oleh masyarakatnya. Salah satu sarana dan prasarana pendukung yang memiliki peran vital adalah transportasi. Ketersediaan dan terjangkaunya fasilitas tersebut oleh seluruh kalangan masyarakat dirasa akan semakin mendorong kemajuan pergerakan roda perekonomian.
“Pastinya pembangunan akan semakin meningkat apabila lalu lintas perhubungan darat tidak mengalami hambatan, terutama dalam membawa hasil produksi dan bahan baku. Perhubungan darat merupakan salah satu sektor yang cukup besar peranannya dalam pembangunan. Mudahnya akses jalan untuk distribusi komoditi disini yang sebagian masih terisolasi akan lebih mudah. Salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat adalah berjalanya roda perekonomian secara berkesinambungan dilihat dari proses transaksi. Mohon kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi untuk menjadikan perbaikan infrastruktur jalan disini sebagai prioritas,” harapnya.
Di akhir wawancara, Camat Curugkembar juga mengungkap segementasi bidang pariwisata yang memungkinkan untuk digarap, baik wisata alam maupun potensi pariwisata buatan. Namun saat ini selain andalan sektor pertanian dan peternakan, penerimaan daerah merupakan salah satu faktor utama untuk membiayai pembangunan.
“Untuk saat ini, penerimaan daerah bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan pendapatan lainnya. Sedangkan pengeluaran-pengeluaran pemerintah digunakan untuk belanja aparatur, belanja publik, bagi hasil dan bantuan keuangan serta belanja tak terduga. Realisasi seluruh pendapatan di Wilayah Kecamatan Curugkembar pada tahun 2020 sebesar 9,342 milyar,” tutup Camat Curugkembar.