LINGKARPENA.ID | Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Indonesia, Muhadjir Effendy menyebutkan pentingnya kepala daerah melakukan pengawalan ekonomi.
Hal tersebut selaras dengan instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang meminta agar kepala daerah dapat mengendalikan inflasi dengan memahami berbagai faktor yang memicu inflasi di daerah.
“Ya, pak presiden sudah meminta kepala daerah untuk mengawal ekonomi dan dapat mengendalikan inflasi,” kata Menteri Koordinator Bidang PMK Indonesia, Muhadjir Effendy kepada Lingkarpena.id seusai menghadiri pelantikan Rektor Universitas Muhammadiayah Sukabumi (UMMI) sekaligus pengukuhan PD Muhammadiyah, Rabu (13/09/2023).
“Iya, seperti harga cabai, telur, beras dan harga pangan lain sebagainya. Hal ini penting karena setiap daerah memiliki kondisi yang berbeda,” sambungnya.
Guna mengatasi inflasi secara nasional, lanjut Muhadjir, pemerintah pusat telah memastikan stok pangan nasional sudah aman. Bahkan, kelebihan stok pangan digunakan untuk program bantuan sosial (Bansos).
“Meski demikian pemerintah tetap melakukan impor hanya untuk waspada jangan sampai terjadi krisis pangan,” bebernya.
Muhadjir juga menegaskan, stok pangan nasional aman dan pemerintah telah melakukan upaya untuk menekan harga beras. Salah satunya, dengan memberikan bantuan langsung beras kepada masyarakat.
“Kami memberikan bantuan pangan beras, khususnya di daerah yang memerlukan perhatian khusus, seperti Papua, pemerintah melakukan operasi pengiriman bahan pangan, terutama beras, setiap harinya. Hal ini dilakukan secara rutin dan aman, untuk memastikan bahwa pasokan pangan tetap terjaga dengan baik,” tegasnya.
Muhadjir mengimbau, semua pihak untuk tetap menjaga kelancaran distribusi pangan dan berjaga-jaga terhadap kemungkinan adanya permasalahan yang dapat mengganggu pasokan pangan nasional.
“Dalam kondisi saat ini, pengiriman bahan pangan bakal dilakukan hingga beberapa bulan ke depan, sehingga daerah dapat mendapatkan stok pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.