LINGKARPENA.ID – Barisan rakyat Indonesia kawal demokrasi 98 (Barikade 98) mempertanyakan sekaligus penegasan sikap. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah salah satu organisasi profesi dokter yang secara haluan sudah disusupi bertendensi pada sentimen ideologi tertentu.
Kini tidak lagi tegak lurus pada aturan organisasi (AD ART). Bahkan kode etik profesi pun hilang akibat orientasi oknum elite IDI yang baru terpilih merupakan representasi kelompok berhaluan ideologi ‘kanan’ yang memanfaatkan organisasi profesional hingga menjadi politis?
Bahaya laten Ideologi transnasional berhaluan kanan berupa Ideologi politik ekonomi yaitu neoliberalisme dan ideologi yang mencatut simbolisme agama untuk politik kekuasaan seperti HTI. Ikhwanul Muslimin telah bangkit manivest ditengah politik nasional. Politik identitas kembali menguat, kegaduhan yang mengkontradiksikan perbedaan identitas menjadi komoditas politik.
“Sekarang kita menyoroti IDI yang sudah disusupi oleh kelompok kelompok ideologi transnasional itu,” ujar Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade 98) Hengki Irawan, kepada media belum lama ini.
Lanjut Hengki, Barikade 98 meminta dengan tegas agar Kemenkes RI, POLRI, BIN dan BNPT memasang mata telinga dan pengawasan negara pada fenomena itu.
“Ini efeknya akan tidak baik untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sedang terus menjadi negara yang bersatu berdaulat adil dan makmur dalam bingkai NKRI Bhinneka Tunggal Ika dan Dasar Falsafah pemersatu negara Pancasila,” tandasnya.(*)