LINGKARPENA.ID | Warga Kedusunan Cikadaka, Desa Sukamaju, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Sukabumi, yang dihuni empat ke RT an dengan 189 kepala keluarga (KK), mengharapkan adanya pembangunan jembatan yang menghubungkan Kampung Cikadaka dengan wilayah luar.
Informasi dihimpun, untuk menuju Kedusunan Cikadaka terdapat jembatan yang melintang di atas Sungai Ciseureuh. Jembatan tersebut merupakan akses utama warga masyarakat setempat. Pada 4 Desember 2024 saat bencana melanda wilayah Kabupaten Sukabumi, jembatan tersebut hancur terseret banjir bandang akibat luapan Sungai Ciseureuh.
Pemerintah Desa Sukamaju bergerak cepat menangani kondisi itu. Pemdes bersama warga kembali membuat jembatan sementara dari bambu, supaya aktivitas warga tetap berjalan.
Kepada Desa Sukamaju, Dedih Sopandi, yang menjadi motor penggerak berhasil membangun jembatan sementara, dan menamainya Jembatan Cinta. “Kami namai jembatan cinta, ini sebagai simbol kebersamaan pemerintah desa dengan warganya,” ujar Dedih.
Namun sayang Jembatan Cinta itu luluh lantah usai banjir bandang terjadi pada 6 Maret 2025 lalu menerjang wilayah tersebut. Jembatan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat itu hancur kembali.
“Belum genap satu bulan jembatan yang kami bangun bersama warga itu hancur kembali disapu banjir bandang 6 Maret 2025 lalu. Kini aktivitas warga benar benar terhambat, terlebih anak anak sekolah yang harus turun langsung ke sungai untuk bisa melintas,” ujar Kepala Desa Sukamaju, Dedih Sopandi, mengungkapkan kesedihannya atas kondisi ini.
Lanjut kata Dedih, terkait kondisi itu yang menjadi perhatiannya adalah nasib anak anak sekolah yang melintas dilokasi tersebut. Menurutnya, jika kondisi cuaca normal tidak jadi masalah, namun sebaliknya ketika musim hujan datang kondisi itu jelas mengancam keselamatan anak.
“Kami berharap ada perhatian lebih dari pihak terkait untuk membangun jembatan yang lebih kokoh,” pungkasnya.