Lingkarpena.id, SUKABUMI – Pandemi Covid-19 berdampak ke berbagai sektor, mulai dari kesehatan, ekonomi, dan sosial. Satu di antaranya bidang peternakan yang terpukul akibat pandemi Covid-19.
Seperti yang dirasakan oleh Jimmi Gunawan, peternak ayam petelur asal Desa Cimaja, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Usaha yang digelutinya sejak 2017 itu terpaksa harus gulung tikar akibat pandemi Covid-19.
“Usaha ternak ayam ini sudah tiga tahun saya jalani dan untuk tahun ini usaha ternak ayam petelur saya ini bangkrut. Padahal ayam petelurnya biasa saya ganti setiap satu tahun sekali untuk regenerasi,” ujar Jimmi kepada Lingkarpena.id, Minggu (29/11/2020).
Baca juga: Budidaya Jamur Tiram, Usaha Alternatif di Masa Pandemi
Baca juga: Budidaya Lebah Madu Trigona di Limusnunggal Terkendala Modal
Jimmi mengaku, sebelum merebaknya pandemi usaha ternak ayamnya bisa menghasilkan sekitar Rp200 ribu perhari dari jumlah ayam, yang diternakan sebanyak 150 ekor dan rata-rata mampu menghasilkan 120 butir per hari.
“Sekarang ini ayam petelur saya tersisa tinggal 20 ekor lagi. Sebab banyak yang mati akibat kekurangan pakan, karena penjualan telur saat ini kurang dan dari 20 ekor itu hanya menghasilkan 15 telur per hari. Jadi saat ini usaha saya hanya menghasilkan Rp24ribu per hari. Itupun penghasilan kotor,” bebernya.
Menurutnya, usaha ternak ayam petelur kecil-kecilan ini sangat menjanjikan, karena dengan usaha tersebut ia mampu menafkahi keluarganya selama ini. Padahal ia hanya menggantungkan kehidupannya dari usaha ternak itu saja.
Baca juga: Jenuh di Masa Pandemi, Warga Sukabumi Pilih Koleksi Genus Caladium
Baca juga: Potensi Desa Sirnaresmi, Harga Kapulaga Tembus Rp250 Ribu
“Sebelum corona untuk pemasarannya telur sangat bagus dan saya tidak perlu menjual telur saya ini ke warung-warung, karena selalu habis dipesan warga di sekitaran rumah saja,” jelasnya.
Oleh karena itu ia berharap, wabah virus Corona ini segera berakhir, serta meminta pemerintah agar dapat membantu permodalan untuk usahanya tersebut, karena tidak mempunyai usaha lain hanya ternak ayam petelur saja.
“Saya harap pemerintah membantu permodalan usaha saya yang bangkrut. Sebab saya sekarang sudah bingung bagaimana agar dapat melanjutkan usaha ini lagi, karena saya tidak punya modal untuk membeli ayam petelur yang baru,” pungkasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah