Lingkarpena.id, SUKABUMI – Upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemerintah Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi menggandeng Perhutani dalam pengelolaan potensi wisata di wilayahnya.
Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Dindin Wijaya mengatakan, di desanya terdapat dua destinasi wisata yang masuk wilayah Perusahaan Umum (Perum) Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani).
Kedua objek wisata itu adalah Curug Bibijilan berlokasi di Kampung Lebaknangka dan Goa Buniayu atau Goa Siluman di Kampung Cipicung Desa Kertaangsana.
“Dua destinasi wisata ini yang paling menonjol di desa kami. Keduanya berlokasi di lahan milik Perhutani dan sejauh ini masih dikelola oleh Perhutani,” ujarnya kepada lingkarpena.id, ditemui di kantornya Jum’at (14/8/2020).
Meski demikian, dalam pelaksanaannya desa dan Perhutani sudah bekerja sama terkait pengembangan ke depan. Sementara pengelolaan di lapangan, selain desa sudah banyak juga yang terlibat, seperti Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) yang turut berperan aktif.
“Di lapangan, kami sudah ada MoU (memorandum of understanding atau nota kesepahaman) dengan perhutani, kompepar dan masyarakat sekitar terkait penataannya,” tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan sedang mengupayakan kelengkapan sarana prasarana berikut akses jalan yang belum maksimal. “Kami harap semua pihak bisa menjalin kerja sama yang baik demi kelancaran pengembangan wisata di desa ini,” harapnya.
Terpisah, Kepala Resort Polisi Hutan Ciguha, Usu Juarsa mengatakan, Perhutani sebisa mungkin memaksimalkan kinerja dalam mengelola kedua destinasi wisata tersebut. Di antaranya dengan melakukan inovasi baru dalam konteks pemanfaatan lokasi wisata.
“Kami selaku pengelola berupaya sebisa mungkin menjaga keasrian destinasi wisata ini. Sementara upaya pengembangan, di destinasi ini juga telah dibuka penawaran resepsi pernikahan dengan konsep outdoor,” paparnya.
Namun begitu, ia mengaku masih sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah. Terutama terkait kelengkapan sarana prasarana berikut akses jalan yang masih perlu dibenahi.
“Terlepas dari tanggung jawab pengelola, dukungan pemerintah daerah masih sangat dibutuhkan untuk pengembangannya,” pungkas dia.
Reporter : Rendy Wahyudi
Editor : Surya Adam