LINGKARPENA.ID | Ada fenomena sama dibeberapa perairan di Indonesia yang terjadi sekarang ini, dimana ikan ikan laut naik kedaratan. Fenomena itu seperti terjadi di perairan Cianjur Selatan, perairan Banten tepatnya di Kabupaten Lebak, Tasikmalaya, Garut, Laut di Jakarta Utara, Pantai Banyuwangi Jawa Tengah dan sejumlah perairan lain di Pulau Jawa.
Ikan laut yang naik kedaratan paling heboh terjadi di perairan Banyuwangi Jawa Tengah, warga disana dengan begitu mudah mengambil ikan ikan tersebut. Mereka yang berada di sekitar lokasi langsung memunguti ikan-ikan yang berserakan. Peristiwa ini juga terekam dalam video amatir yang tersebar melalui aplikasi percakapan WhatsApp dan media sosial.
Fenomena ikan laut naik ke daratan sontak mendapat tafsiran beragam dari masyarakat. Umumnya publik mengkaitkannya dengan Issu Megathrust sebagaimana diperingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Benarkan ini pertanda akan terjadi bencana alam besar (tsunami) seperti yang sedang hangat dibicarakan?
Fahmi, peneliti Pusat Penelitian Oceanografi LIPI mengatakan, penyebab umum lantaran ikan tidak merasa nyaman terhadap lokasi tersebut sehingga melompat ke daratan.
Adanya kejaran predator, kadar oksigen perairan yang rendah, ada zat pencemar, atau adanya perubahan kualitas air yang menyebabkan ikan tersebut merasa tidak nyaman. Adanya perubahan suhu dalam air dan arus laut juga bisa menjadi penyebab lainnya.
Selain itu, para ahlipun ada yang menyimpulkan fenomena ikan beterbangan ke daratan dipengaruhi perbedaan oksigen dan suhu air. Disamping itu, dikarenakan fenomena alam atau proses upwelling yaitu adanya perbedaan kandungan oksigen dan suhu air di dasar laut dan permukaan laut.
Sehingga ikan naik ke permukaan untuk mencari oksigen. Fenomena ini biasanya terjadi saat menjelang musim hujan.
Peristiwa ikan naik ke darat yang menyita perhatian publik belakangan ini jangan terlalu memvonis bahwa itu pertanda Megathrust akan benar benar terjadi. Namun jangan juga terlena dan menganggap itu hal biasa. Sebab kewaspadaan akan meminimalisir resiko yang akan dialami.
Saat itu BMKG menegaskan fenomena tersebut bukan pertanda akan terjadinya gempa bumi, atau tsunami. Masyarakat pun diimbau agar tidak resah dan panik.