Hasil Visum Korban Gantung Diri, Ini Kata Dokter Forensik RSUD Syamsudin

Lingkarpena.id, Kota Sukabumi – Berniat ingin mengunjungi rumah anaknya, Sugiono (57) terkejut saat melihat anaknya DFD (31) tewas tergantung di lantai dua kediamannya di Kelurahan Sriwedari Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Rabu (4/8) pagi.

Saat diwawancarai awak media, Sugiono mengatakan, kejadian itu sangat membuatnya terkejut. Karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda adanya masalah yang sedang dialami putra tersebut.

“Dia itu (Almarhum), anaknya pendiam. Dan tidak pernah ada cerita jika memang dia ada masalah, karena dia anak yang jarang berbicara,” beber Sugiono kepada awak media, Rabu (4/8) siang.

Baca juga:  Gelar Sosialisasi Sistem Penjualan, Pengembang Klaim Pembangunan Pasar Pelita Sudah 95% 
Baca juga:
Pria Ditemukan Gantung Diri di Lantai 2 Rumahnya di Kota Sukabumi

Saat ini Sugiono hanya bisa ikhlas dan berdoa untuk ketenangan arwah anaknya tersebut. Jenazah rencananya hari juga akan dikebumikan.

“Ya, rencananya jenazah akan di makamkan di TPU yang di daerah Gotong Royong. Semoga diberi kelancaran untuk segala prosesnya,” pungkasnya.

Baca juga:  Hindari Banyak Camat atau Lurah yang Ditangkap, Kejari Gelar Penyuluhan dan Penerangan Hukum

Jenazah DFD saat ini sudah dibawa oleh petugas Kepolisian Polsek Gunungpuyuh ke Instalasi Jenazah Rumah Sakit (RS) R Syamsudin SH (Bunut) Kota Sukabumi, untuk dilakukan visum.

Baca juga:
Gegerkan Warga Sukaraja Seorang Pemuda Ditemukan Gantung Diri di Kebun Jambu 

Dokter Forensik RS Bunut Kota Sukabumi, Dr Nurul Aida Fathia mengatakan, sudah dilakukan proses visum kepada jenazah. Memang ditemukan luka lecet di leher korban, namun itu diduga akibat gantung diri.

Baca juga:  Ridwan Kamil: Resmikan Pasar Tradisional Lembursitu Kota Sukabumi 

“Untuk kepastian itu gantung diri sendiri atau di gantung orang lain, nanti hasilnya dari petugas kepolisian. Tapi yang jelas memang ditemukan bekas luka lecet di leher, dan juga ada potongan tali yang mengait di leher korban,” jelas Aida usai melakukan proses visum kepada korban.

Reporter: Iwan
Redaktur: Akoy Khoerudin

Pos terkait