Jemput Kemenangan Tuntaskan Perjuangan Prabowo Presiden dan Abaikan Narasi Negatif, Tetap Fokus

Wawancara khusus bersama Heri Gunawan anggota PR RI Dapil Kota Kabupaten Sukabumi.| istimewa

LINGKARPENA.ID | Heri Gunawan Ketua DPP Partai Gerindra, menilai publik sudah cerdas dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu bernarasi negatif yang ‘mengepung’ Calon Presiden, Prabowo Subianto, akhir-akhir ini.

Legislator Senayan asal Sukabumi yang akrab disapa Hergun ini menegaskan, menyusul belakangan ini Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Calon Presiden Prabowo Subianto kembali mendapat kiriman narasi negatif. Ada narasi negatif yang sudah usang tapi diputar kembali, ada juga narasi negatif yang baru.

“Sebagaimana kita ketahui, setiap memasuki tahun perjuangan, Pak Prabowo kerap mendapat narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan Orde Baru hingga isu kejahatan lingkungan,” tegas Hergun yang menjabat Kapoksi Gerindra Komisi XI DPR RI, Minggu (27/08/2023)

“Publik sudah makin cerdas dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini. Karena semua tudingan yang ditujukan, sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan,” sambungnya.

Baca juga:  Anton Rachman: Biaya Pendaftaran Balon Ketua KNPI Sah-sah Saja

Hergun meyakini ada pihak-pihak yang gamang dengan elektabilitas Capres Prabowo Subianto yang saat ini di angka tertinggi. Sehingga, membutuhkan narasi negatif yang baru untuk mendegradasi posisi ketua umumnya tersebut.

Disebutkannya, teranyar mereka kembali membuat narasi negatif yang baru dengan mencuatkan isu politik identitas yang bertujuan untuk membenturkan Capres Prabowo Subianto dengan umat Islam.

“Di sosial media, terbaru ada pihak yang berusaha memelintir pernyataan Grace Natalie bahwa Pak Prabowo telah kecewa terhadap umat Islam. Padahal, pernyataan Grace tidak seperti apa yang diviralkan. Tidak utuh, fakta yang di-plintir dan hanya berupaya menimbulkan kegaduhan,” ujarnya.

Terkait menjamurnya “serangan” terhadap Capres Prabowo Subianto, Hergun menyentil sebagian media massa yang memuat narasi negatif ini untuk mengkaji lebih dalam dan mencari fakta kebenaran. Jangan sampai pemberitaan dipenuhi dengan narasi negatif yang membingungkan publik. Sehingga tidak akan ada tokoh atau pihak yang terprovokasi dengan kabar yang belum terverifikasi.

Baca juga:  Wali Kota Sukabumi Larang Segala Bentuk Perundungan di MPLS

“Sebagian media massa yang memuat narasi yang kurang pas tersebut selayaknya harus terus mengedukasi publik dalam memperoleh informasi. Jurnalis berkualitas tentunya akan mengedepankan kode etik jurnalistik dalam mencari, memperoleh, dan menyampaikan sebuah berita,” sentil Hergun.

Menurutnya, narasi negatif dan fakta yang belum terverifikasi dengan isu politik identitas tidak hanya dapat merusak nama Capres Prabowo Subianto dari segi elektabilitas. Lebih dari itu, negara juga dapat dirugikan secara dampak stabilitas.

Meski demikian, Hergun memastikan Partai Gerindra tetap teguh pada pendirian untuk menjalani tahapan pemilu dengan penuh kedamaian, kegembiraan dan kesejukan.

“Publik sudah cerdas, Pak Prabowo bukan lah figur yang suka merusak kerukunan. Malah sebaliknya, Pak Prabowo adalah tokoh yang mempersatukan dan mencintai semua golongan. Apapun agamanya, apapun sukunya dan apapun latar belakangnya. Nilai-nilai Pancasila sudah sangat melekat di dalam dirinya,” terang Hergun.

Baca juga:  Sistem Pemilu Tertutup Ditolak MK, Hergun: Pemilu Terbuka Harapan Rakyat Indonesia

Karena itu, Hergun menginstruksikan kepada seluruh kader, relawan, dan simpatisan di mana pun berada, khususnya di Sukabumi Raya, jangan terprovokasi dengan narasi propaganda negatif ini. Termasuk ditekankan Hergun jangan pernah membalas untuk menyerang pihak mana pun.

“Lebih baik sampaikan sederet prestasi dan kontribusi Pak Prabowo kepada negara dan rakyat. Karena cara terbaik dalam melawan narasi negatif adalah dengan menyebarkan sebanyak-banyaknya narasi positif,” ingatnya.

Hergun mengajak kader, simpatisan, dan relawan, khususnya di Sukabumi Raya untuk menggunakan sisa waktu menuju pemilu ini dengan tetap gigih berjuang, tetap hadir dan berkontribusi di tengah masyarakat. Jangan menyisakan ruang sedikit pun untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji.

“Ingat kata pepatah, loyang tetaplah loyang, dan emas tetaplah emas meski terkubur di lumpur yang hitam dan dalam. Mari kita fokus jemput kemenangan tuntaskan perjuangan, 2024 PRABOWO PRESIDEN, INDONESIA MENANG…!,” tandasnya.**

Pos terkait