LINGKARPENA.ID | Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Sri Erni Juniarti (42) asal Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dikabarkan meninggal dunia di Suriah.
Informasi itu diterima pihak keluarga Sri dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Suriah, pada tanggal 20 September 2024 pekan lalu.
“Pada tanggal 19-20 kemarin, KBRI memberi kabar bahwa Sri Erni meninggal dunia. Katanya beliau jatuh saat bekerja dan mengalami pendarahan di otak,” ujar Bangbang kerabat dekat korban kepada awak media, Sabtu (28/9/2024).
Keluarga korban mengaku mendapati sejumlah kejanggalan terkait kematian almarhumah dan berharap jenazah segera dipulangkan ke tanah air.
Diketahui pada tahun 2022 lalu, Sri Erni Juniarti berangkat sebagai Pekerja Migran Indonesia ke negara Timur Tengah. Setahun kemudian keluarganya baru mengetahui bahwa Sri Erni bekerja di Suriah.
“Jadi tanggal 14 kemarin, saya sempat chat dengan almarhumah. Ia curhat kalau majikannya berbuat kasar, memukul kepala Erni menggunakan panci sampai berdarah. Ia juga minta didoakan supaya majikannya berubah jadi baik,” ujar Bambang.
Sebelum meninggal,kata Bambang, Sri Erni sempat bercerita bahwa ia mengalami perlakuan kasar dari majikannya.
Diceritakan Bambang, selama dua tahun bekerja di Suriah, Sri Erni hanya sekali mengirimkan gaji kepada keluarganya sebesar Rp20 juta pada tahun 2023. Namun, setelah itu, keluarga tidak menerima kiriman lagi.
“Gajinya katanya ada di kedutaan untuk satu tahun terakhir, tapi belum dikirim,” tambah Bangbang.
Sri Erni meninggalkan tiga anak dan seorang suami. Anak tertuanya kini duduk di kelas 5 SD, sementara anak bungsunya masih berusia 5 tahun dan baru memasuki PAUD.
Keluarga berharap agar jenazah Sri Erni segera dipulangkan ke Indonesia. “Sampai sekarang, kabar kapan jenazahnya dipulangkan belum ada. Suaminya yang sekarang berkomunikasi dengan KBRI,” jelas Bangbang.
Keluarga berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah untuk memulangkan jenazah dan menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian Sri Erni yang dianggap janggal.
Sampai saat ini, jasad Sri Erni belum dipulangkan. Pihak keluarga terutama suaminya masih terus berupaya melakukan komunikasi dengan pihak terkait termasuk dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Suriah, untuk meminta jasad Sri Erni dipulangkan.