KKN Tematik LLDIKTI IV di Desa Bagoang Bogor, Berdayakan IRT Lewat Pembuatan MOCAF

Pembuatan tepung Mocaf yang berbahan baku Ubi Kayu ala warga Desa Bagoang, Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor Jawa Barat.| Istimewa

LINGKARPENA.ID | Mahasiswa KKNT LLDIKTI IV Desa Bagoang Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, membuat tepung MOCAF (modified cassava flour) tepung yang merupakan olahan dari tanaman singkong atau ubi kayu yang diproses sedemikian rupa.

Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari proses observasi yang dilakukan selama satu minggu, yang mana meliputi potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sosio kultur yang ada di desa bagoang. Dan keputusan pemberdayaan ibu rumah tangga dengan membuat MOCAF ini. Karena melihat sumber daya alam yang ada, kontur tanah dan pertanian yang memiliki potensi produksi banyak pada tanaman singkong (Ubi kayu).

Desa Bagoang merupakan salah satu desa yang terdampak banjir pada September 2021 silam. Yang berakibat pada saluran irigasi menuju desa bagoang dipenuhi sedimen dan terjadi pendangkalan, sehingga air tidak dapat mengaliri pesawahan warga desa Bagoang. Masyarakat yang bertani (sawah) harus putar haluan, yang awalnya menanam padi menjadi menanam tanaman darat dan singkong ini menjadi salah satunya.

Baca juga:  Gus Halim: Membangun Desa itu Harus Berkelanjutan, Sangat Detail tapi Tidak Rumit

Sementara untuk solusi awal yang diberikan ihwal permasalahan dan kondisi tersebut, Aprilia Zahrah yang merupakan mahasiswa Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor menjelaskan, dirinya ingin merangsang masyarakat, khususnya kalangan ibu rumah tangga untuk melakukan inovasi baru dalam pemanfaatan sumber daya singkong yang melimpah.

“Hal ini juga sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di desa bagoang,” kata April, Sabtu (30/07/2022) kemarin. Lebih lanjut april berharap, MOCAF ini juga bisa menjadi produk UMKM di desa Bagoang.

Baca juga:  Ramah Digital, Upaya Cegah Perundungan, Kekerasan Seksual dan Intoleransi

Sementara itu Mohammad Rizky Apriliana, yang merupakan mahasiswa STISIP Syamsul ‘Ulum Sukabumi mengungkapkan, bahwa ini merupakan langkah pemberdayaan masyarakat.

“Masyarakat indonesia ini tidak pernah kehilangan ide kreatif, terkhusus dalam hal inovasi pangan dengan menggunakan bahan yang ada di sekitar, mereka hanya perlu sentuhan khusus dan support dalam pengembangannya, supaya ide-ide kreatif itu bisa bernilai ekonomis sehingga dapat mendompleng pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Pemuda yang karib disapa Rizky itu berpendapat bahwa ibu rumah tangga merupakan elemen masyarakat yang kerap kali kurang disentuh dalam hal pemberdayaan. “Padahal mereka mempunyai cukup potensi yang cukup besar untuk turut serta menjadi bagian dalam kemajuan perekonomian,” tandasnya.

Baca juga:  Aksi World Clean Up Bogor 2022, Berhasil Kumpulkan 1 Ton Sampah Anorganik

Terkait irigasi yang masih belum tersentuh normalisasi, Fadil haryo wicaksono mahasiswa jurusan Hukum Universitas Ibn Khaldun Bogor, yang merupakan koordinator bidang sosial pada kegiatan KKN Tematik ini mengutarakan bahwa kelompoknya akan melakukan audiensi kepada pihak pemerintah ihwal permasalahan ini.

“Dalam waktu dekat, kita akan melayangkan surat audiensi. Hal ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi kepada pemerintah agar segera melakukan investigasi dan menyelesaikan permasalahan terkait hal ini,” tegasnya.

Untuk diketahui, KKN TEMATIK ini di inisiasi oleh LLDIKTI (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) Wilayah IV, diikuti tidak kurang dari 500 mahasiswa sejabar-banten berasal dari 106 perguruan tinggi  lalu disebar di 30 desa di Jawa Barat dan Banten.*

Pos terkait