Lingkarpena.id, SUKABUMI – Pemerintah Desa (Pemdes) Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi meminta pemerintah daerah membangun tembok penahan tanah (TPT) di sepanjang aliran sungai Cimandiri.
Pasalnya saat musim hujan mengakibatkan arus sungai semakin deras dan berpotensi menyebabkan abrasi tanah di sekitar pemukiman warga.
Sekertaris Desa Cibuntu, Asep Dede Sudrajat mengatakan, pembangunan tembok penahan tanah tepatnya di Kampung Tangkolo serta Kampung Ciseupan Dusun Tangkolo sepanjang 1,3 kilometer harus segera dilakukan. Hal itu untuk menghindari terjadinya abrasi di saat musim hujan.
“Apalagi pemukiman warga dengan sungai hanya berjarak sekitar 5 meter, sehingga jika terjadi abrasi dikhawatirkan membahayakan keselamatan warga. Kedua kampung tersebut berada di bibir sungai Cimandiri,” ungkap Asep kepada Lingkarpena.id, Selasa (18/8/2020).
Menurut Asep, jarak permukiman dengan bibir sungai saat ini diperkirakan tinggal 5 meter. Padahal dulu jaraknya terbilang jauh, tetapi akibat dampak dari seringnya abrasi di saat musim hujan tanah semakin terkikis.
“Tentunya hal itu membuat pemdes khawatir, karena sekarang ini mulai masuk musim penghujan, karena jarak pemukiman dengan sungai sangat dekat, kami takut abrasi kali ini dapat menimbulkan korban jiwa,” jelasnya.
Selain itu, sambung Asep, abrasi sungai tersebut sudah merusak irigasi yang mengaliri pesawahan di Blok Tangkolo, sehingga pasokan air untuk pesawahan pun sudah tidak ada lagi.
“Padahal luas sawah di Blok Tangkolo ini seluas 115 hektar dan sekarang hanya dapat ditanami saat musim hujan, tentunya hal itu berdampak pada hasil panen yang tidak maksimal,” tuturnya.
Maka dari itu, Pemdes Cibuntu meminta pembangunan TPT itu dapat segera dilakukan, karena sudah terlalu lama abrasi yang sering terjadi ini tidak ditanggapi serius oleh pemerintah daerah.
“Situasinya untuk sekarang ini sudah sangat genting, sehingga pembangunan TPT itu tidak dapat ditunda lagi. Kalau tidak segera dibangun kami takut terjadi abrasi yang dapat menimbulkan korban jiwa,” tandasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Editor : Garis Nurbogarullah