Pemdes Sirnaresmi Dukung Pemerintah dan Implementasikan Inisiasi Program SCG Aku Suka Ikan di Kabupaten Sukabumi

Pemdes Sirnaresmi Kecamatan Gunungguruh saat menunjukkan dukungan terhadap program yang diinisiasi PT SCG untuk pemerintah.| istimewa

LINGKARPENA.ID | Pemerintah Desa (Pemdes) Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, mendukung program pemerintah dan mendorong Program Inisiasi SCG Asik menuju Zero Stunting dan mencapai target 17% prelevansi stunting di tahun 2023.

Kepala Desa Sirnaresmi, Andi Sukandi mengatakan bahwa pentingnya edukasi guna mencegah stunting dengan mengkonsumsi ikan didukung dengan kemudahan warga untuk mendapatkan ikan segar. Hal ini dikarenakan kelima desa merupakan binaan GESARI (Gerakan Desa Berdikari), pelatihan kewirausahaan kepada UMKM di pedesaan yang juga dicanangkan oleh SCG. UMKM di desa-desa ini dilatih dan diajarkan cara membudidayakan ikan lele yang tinggi akan protein dan madu sebagai sumber vitamin.

Baca juga:  Dukung Pemerintah Capai Target 17 Persen Prevalensi Stunting 2023, Semen SCG Inisiasikan Program 'Aku Suka Ikan'

“Ada sekitar 59 balita terindikasi stunting di desa Sirnaresmi, dengan adanya program SCG ASIK ini sangat membantu, khususnya dalam memotivasi para ibu untuk dapat lebih menyadari pentingnya sumber protein dalam tumbuh kembang anak. Kami juga sadar atas tingginya potensi ikan di desa kami, jadi harapannya usaha untuk mengurangi angka stunting di desa kami menjadi lebih mudah,” kata Andi kepada Lingkaroena.id, Selasa (20/06/2023).

Andi menjelaskan berbagai inisiatif program kontribusi sosial telah dilakukan oleh PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi yang menekankan kepada lima aspek penting dalam hidup diantaranya infrastruktur, kesehatan, agama budaya, pendidikan dan ekonomi produktif.

Baca juga:  Sejumlah Ormas dan LSM Sambangi Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi, Ada Apa?

“Adapun di bidang kesehatan, Perusahaan telah mendapatkan penghargaan sebagai kategori program pencegahan stunting pada tahun 2022 di CSR Forum Jawa Barat dari Gubernur Jawa Barat,” bebernya.

Tak hanya itu sambung Andi program SCG ASIK, Perusahaan mengimplementasikan program pencegahan stunting, mulai dari penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui, renovasi posyandu sampai dengan program makanan tambahan bagi balita yang dilakukan secara berkala.

“Perusahaan juga mengimplementasikan program pemberdayaan masyarakat dibidang lainnya seperti pembangunan jalan, renovasi masjid, dan beasiswa berprestasi untuk lebih dari 400 siswa telah diberikan pada bidang pendidikan di setiap tahunnya,” tandasnya.

Baca juga:  Rumah Terbakar di Kabandungan Pemilik Trauma

Sementara itu salah satu Warga Sita (29) menurutnya awalnya stunting itu bukanlah hal yang perlu ditanggapi secara serius, dan berpikir ketika anak-anak tidak nafsu makan apalagi tidak mau makan ikan.

“Lalu saya biarkan sajay Ternyata setelah mengikuti SCG ASIK ini saya termotivasi bahwa sebagai ibu, kita harus lebih kreatif lagi dalam menyediakan menu makan anak seperti dengan mengolah ikan menjadi nugget yang disukai anak-anak dalam sesi cooking class hari ini,” singkatnya. (*)

Pos terkait