Pemuda Tani Indonesia Borong Hasil Tani dan Dibagikan Gratis kepada Warga

Lingkarpena.id, Kabupaten Sukabumi – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pemuda Tani Indonesia Sukabumi melakukan bagi-bagi caisim hasil membeli secara gotong royong ke petani dan dibagikan kepada masyarakat.

Berawal dari inveksi pada tanggal 3 Agustus 2021 yang dilakukan oleh ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmaghara dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Pemuda Tani Jawa Barat H Syahrir serta DPC Pemuda Tani beserta jajaran, ke lokasi petani Caisim di Kecamatan Kebonpedes.

Baca juga:  113 Personel Anggota Polres Sukabumi Siap Urai Kemacetan di Lokasi Wisata

Untuk meringankan beban petani yang merugi akibat harga yang terlampau murah dan merugi, maka dilakukan pembelian caisim secara gotong royong.

Baca juga:
Pemuda Tani Indonesia: RPJMD Kabupaten Sukabumi Fokus Bidang Pertanian Jargon Belaka

“Hasil panen caisim petani di Kebonpedes kami beli secara gotong royong kerjasama pemuda tani dari pusat sampai cabang dibantu oleh Ketua DPRD Kabapaten Sukabumi, dan setelah dibeli caisim tersebut kami bagikan kepada masyarakat,” ujar Ketua Pemuda Tani indonesia DPC Sukabumi, Hasbi Abdulah Kepada Lingkarpena.id, Kamis (05/08/2021).

Baca juga:  Warga Desa Cikujang Sumringah Menerima BLT Tahap I

Ia menambahkan kegiatan ini disambut antusias oleh warga masyarakat dan pembagian dilakukan di beberapa titik diantaranya di Kecamatan Gunungguruh, Cisaat serta Kecamatan Sukabumi.

“Banyak masyarakat yang menerima sayuran tersebut serta mendoakan semoga kondisi harga membaik dan bisa melimpah rezeki petani ke depannya,” ujar Hasbi.

Baca juga:
Food Bank PKB Kabupaten Sukabumi Bentuk Kepedulian Kepada Masyarakat

Ketua pemuda Tani Indonesia Sukabumi Hasbi Abdullah berharap bisa saling membantu dengan kondisi ekonomi yang sedang tidak baik ini.

Baca juga:  Spot Wisata Kampoeng Awi Sukabumi Diresmikan, Kadispar: Warga Sukabumi Perlu Tahu 

“Untuk pembelian caisim yang tidak laku di pasaran ini sementara hanya di Kecamatan Kebonpedes saja, nanti Insha Allah ada beberapa titik lagi, masih di diskusikan untuk lokasinya,” ujarnya.

Sektor pertanian yang terdampak oleh PPKM ini perlu juga perhatian oleh pemerintah daerah sampai pusat dalam menstabilkan harga yang makin merosot.

Reporter: Eka Lesmana
Redaktur: Akoy Khoerudin

Pos terkait