Pengusaha Mebel di Sukabumi Alami Krisis Penjualan

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Pelaku Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) sektor industri mebel dan kerajinan harus merasakan dampak pandemi Covid-19 di Indonesia terutama di daerah – daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Sukabumi.

Seperti yang dirasakan Sahi Supendi (66) pengrajin kayu asal Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi. Ia mengaku mengalami krisis penjualan selama pandemi Covid – 19. Bahkan omsetnya turun drastis dibandingkan sebelum merebaknya virus corona.

Baca juga:  Dukung komitmen presidensi G20, Lenzing terus jaga komitmen berkelanjutan di Indonesia

“Ya, sekarang itu sulit mendapatkan konsumen, apalagi saat pandemi seperti sekarang. Sudah satu minggu ini tidak mendapatkan order sama sekali. Kalau sebelum pandemi bisa 4-5 orang yang order,” kata Sahi kepada Lingkarpena.id.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Pengunjung Wisata Cikundul 50 Persen Hilang

Baca juga: Dampak Covid-19, Pedagang Di Terminal KH A Sanusi Menjerit

Baca juga:  Wow! UMKM Sukabumi Tembus IEC 23, Iyos Somantri: "Dorong Agar Semakin Mendunia"

Pria yang telah merintis usahanya sejak 10 tahun lalu itu mengungkap, penurunan omset dalam kondisi pandemi ini mencapai 70 sampai 80 persen. Bahkan hasil produksi mebel – mebel yang sudah dibuat seperti kursi, meja makan, tempat tidur, meja belajar dan lainnya banyak menumpuk tak terjual.

“Bersyukur walaupun sepi pembeli, tetapi ada untuk menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga. Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir, sehingga usaha kembali berjalan normal,” tandasnya.

Baca juga:  Harnas UMKM, Bupati Sebut UMKM Salah Satu Pilar Ekonomi Nasional

Reporter : Abdul Azis
Redaktur : Garis Nurbogarullah

Pos terkait