Lingkarpena.id, SUKABUMI – Desa Girijaya, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi memiliki potensi pertanian yang cukup baik. Terutama singkong atau ketela pohon yang menjadi komoditas unggulan di desa.
Selain itu, para petani di Desa Girijaya lebih memilih menanam singkong dibanding dengan komoditas lain. Apalagi didukung permintaan singkong yang sangat tinggi dari pemilik pabrik tepung krosok di desa tersebut.
“Banyak pengusaha tepung krosok (tepung tapioka yang masih kasar) di desa ini dan singkong merupakan bahan baku untuk pembuatan tepung tersebut,” ungkap Sekertaris Desa Girijaya, Heri Susandi kepada Lingkarpena.id.
Baca juga: Produksi Tepung Krosok di Desa Girijaya Capai 5 Ton Perhari
Baca juga: Pepaya California Desa Bantargadung Berkualitas, Kata Pemdes?
Lanjut Heri, Jumlah pabrik tepung krosok yang terdata di Desa Girijaya mencapai 36 unit. Namun yang masih aktif dan eksis hanya 28 pabrik, sedangkan sisanya diperkirakan bangkrut karena masalah permodalan.
“Dari satu pabrik mampu memproduksi 5 ton singkong sehari, kemudian dikalikan 28 pabrik. Maka jumlah kebutuhan singkong sehari mencapai 140 ton, kebutuhan yang tinggi tersebut tentunya mampu menyerap semua hasil panen petani-petani di desa ini,” bebernya.
Selama ini pemilik pabrik di desa hanya menjual hasil produknya dalam bentuk tepung krosok. Padahal untuk menjadi tepung tapioka siap jual, hanya tinggal melakukan proses penghalusan saja.
“Maka dari itu pemdes (Pemerintah Desa) mengajukan mesin penghalus serta gedung kepada kementerian. Mesin tersebut dapat memproduksi tepung tapioka yang siap jual. Alhamdulillah bantuannya sudah terealisasi,” terangnya.
Baca juga: Tangkal Bank Emok, BUMDes Citanglar Beri Modal 45 UKM
Baca juga: Desa Nyalindung Dongkrak Produk Kopi Unggulan Melalui BUMDes