Lingkarpena.id, Sukabumi – Percepatan ekonomi di Kabupaten Sukabumi terkendala banyaknya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang unbankable, artinya kesempatan untuk meminjam modal dari bank terkendala oleh persyaratan yang tidak bisa dipenuhi oleh UMKM.
Ini berdampak pada susahnya UMKM untuk ‘naik kelas’ dalam usahanya dan berdampak pula perputaran ekonomi daerah tersebut. Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sukabumi merancang program untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono mengatakan ada tiga program yang sudah dipriorotaskan untuk percepatan ekonomi daerah diantaranya Program Bangkit Usaha Mandiri (Bumi) dan Perempuan Hebat Untuk Keluarga Berkualitas (Perahu Kertas).
Baca juga: TPAKD Harus Mampu Berperan Dalam Pemulihan Ekonomi Daerah
Program Bumi akan diimplementasikan dalam bentuk KUR (Kredit Usaha Rakyat).
“Pemerintah sudah mencanangkan yang KUR yang tadinya Rp 25 juta sampai Rp 50 sekarang sudah naik Rp 100 juta,” ujar Indarto Budiwitono pada wartawan dalam acara pengukuhan Tim TPAKD Kabupaten Sukabumi, Senin (12/04/2021) di Pendopo Sukabumi.
Ia menambahkan untuk UMKM yang unbankable, OJK akan meminta perusahaan sebagai offtaker bukan hanya sebagai pembeli produk UMKM tapi juga bisa menjadi penjaminnya dalam pengajuan KUR.
Sementara untuk Program Perahu Kertas dibranding dengan nama NGeTRen (Ngelawan Terhadap Rentenir).
“Mau tidak mau Bank Emok atau rentenir atau apapun namanya masih banyak di Kabupaten Sukabumi, karena kita tidak bisa ke pelosok, maka cara-cara kami adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dengan menggandeng para ulama-ulama menjelaskan jasa lembaga keuangan,” ujar Indarto menambahkan.
Baca juga: TPAKD Kabupaten Sukabumi Akan Launching Program Ngelawan Terhadap Rentenir
Indarto juga berpesan kepada perbankan untuk sama-sama membangun perekonomian di wilayah Kabupaten Sukabumi dengan cara berikanlah kredit, Ia juga berpesan kepada warga Kabupaten Sukabumi yang mempunyai uang untuk berbelanja kepada UMKM, sesuai himbauan Gubernur Jawa Barat UMKM tidak akan maju kalo tidak ada yang membelinya.
Sementara itu Branch Manager Bank Mandiri Sukabumi Sudirman, Neneng Siti Hajar mengakui bahwa Bank Mandiri untuk Kota dan Kabupaten Sukabumi meyediakan dana untuk pinjaman sebesar Rp 481.9 milyar.
“Dana yang sudah disalurkan saat ini sekitar 50 sampai dengan 70 persen,” pungkasnya.
Redaktur: Dharmawan Hadi