Lingkarpena.id, SUKABUMI – Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi memiliki potensi pertanian yang sangat baik. Satu di antaranya kapulaga yang menjadi komoditas andalan bagi warga di desa tersebut.
Pasalnya, harga buah dari tanaman jenis rempah-rempah tersebut meroket saat ini, bahkan mengalahkan harga cengkeh yang selama ini menjadi primadona petani di indonesia.
Kasi Pelayanan Desa Sirnaresmi, Erik Muamar Kadapi mengatakan, meroketnya harga kapulaga belakangan ini, karena salah satu pengepul lokal di desanya mempunyai akses langsung kepada eksportir atau pembeli utama.
Baca juga: Petani Kapulaga di Desa Sirnaresmi Perlu Sentuhan Pemerintah
Baca juga: Cerita Peternak Ikan Cupang, Omset Capai Rp15 Juta Perbulan
“Padahal dulu, harga rata-rata kapulaga basah sekitar Rp6 ribu hingga Rp7 ribu perkilogram (kg), tapi saat ini harga kapulaga basah sudah mencapai Rp40 ribu per kg, bahkan untuk kapulaga kering di hargai hingga Rp250 ribu per kg nya,” ungkap Erik kepada lingkarpena.id, Selasa (17/11/2020).
Menurutnya, meroketnya harga kapulaga ini berimbas baik terhadap pertumbuhan ekonomi warga di Desa Sirnaresmi. Terlebih disituasi yang serba sulit dampak pandemi Covid-19.
“Kemarin saja, ada warga yang menjual kapulaga hasil panennya hingga Rp32 juta, dan itu hanya sekali menjual, sementara panen kapulaga di desa ini berkelanjutan bahkan bisa setiap hari,” terangnya.
Baca juga: Mau Bibit Pohon Gratis? Simak Caranya!
Baca juga: Ini Hambatan Sektor Pertanian dan Perikan di Desa Tegalbuleud
Karena harganya semakin meroket, sambung dia, kini banyak warga Desa Sirnaresmi yang mulai menanam komoditas tersebut. Diperkirakan jumlah petani kapulaga di wilayanya mencapai sekitar 40 persen dari jumlah penduduk.
“Kami harap jumlah petani kapulaga ini terus meningkat, tentu kami juga berharap harga tetap stabil, sehingga petani yang baru menanam dapat merasakan hasil jerih payah mereka nantinya,” pungkasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Alan