Lingkarpena.id, SUKABUMI – Hasil bumi kapulaga menjadi penghasilan utama bagi warga dibeberapa kampung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Namun disayangkan, potensi ini luput dari perhatian pemerintah.
Pengepul kapulaga di Desa Sirnaresmi, Dian Haryadi mengatakan, selama ini ada beberapa kampung di Desa Sirnaresmi yang hanya mengandalkan kehidupan sehari-harinya dari hasil panen kapulaga. Bahkan, beberapa bulan lalu semakin banyak warga yang mulai menanam tanaman rempah ini.
“Sekarang ini harga kapulaga semakin meroket, tentunya hal ini sangat baik bagi perekonomian petani kapulaga,” ujarnya kepada lingkarpena.id, Selasa (17/12/020).
Baca juga: Petani Penggarap di Nyalindung Sulit Dapat Pupuk Bersubsidi
Baca juga: Permintaan Tinggi, Petani Desa Girijaya Pilih Tanam Singkong
Namun sayangnya, dengan bertambahnya jumlah petani kapulaga, malah berbanding terbalik dengan jumlah hasil panen yang cenderung terus menurun. Tentu ini harus menjadi perhatian pemerintah, baik desa, dinas pertanian, maupun pemerintah daerah.
Dian menjelaskan, dulu ketika ketika harga kapulaga per kilogram Rp7 ribuan, satu orang petani bisa panen hingga mencapai 2 ton sehari. Tetapi sekarang saat harga mencapai Rp40 ribu dan sudah banyak petani yang menanam kapulaga, justru hasil panennya malah menurun.
“Kondisi ini tentu harus menjadi perhatian serius, karena ini merupakan potensi besar untuk kemandirian dan kesejahteraan petani,” tukasnya.
Baca juga: Semangka Inul Pajampangan Jadi Idola Petani Sukabumi
Baca juga: Ini Hambatan Sektor Pertanian dan Perikan di Desa Tegalbuleud
Ia menilai, untuk meningkatkan kembali produktifitas petani kapulaga, pemerintah daerah serta dinas pertanian harus segera mencari solusi terbaik. Agar bertambahnya jumlah petani kapulaga di Desa Sirnaresmi berbanding lurus dengan jumlah hasil panennya.
“Dengan hasil panen yang kurang seperti ini saja, banyak petani yang kehidupan ekonominya meningkat. Bayangkan kalau potensinya dimaksimalkan, saya rasa banyak orang kaya baru di desa dibandingkan di kota,” pungkas pembisnis yang menggeluti usaha rempah – rempah selama tujuh tahun.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Alan