Tinjau Persemaian Rumpin, Presiden: Indonesia Serius Tangani Perubahan Iklim

LINGKARPENA.ID – Presiden Joko Widodo meninjau langsung Persemaian Modern Rumpin di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor pada Jumat, 19 November 2021. Kunjungan ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam menangani dampak perubahan iklim.

“Saya ingin menunjukkan Indonesia serius dalam menangani dampak dari perubahan iklim. Ditunjukkan ‘nursery center’ ini yang bisa setahun memproduksi kurang lebih 12 juta bibit,” ujar Presiden dalam keterangannya selepas peninjauan kepada media.

Presiden tiba di Persemaian Modern Rumpin sekitar pukul 09.33 WIB bersama sejumlah duta besar negara sahabat. Diantaranya Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Yong Kim, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, Duta Besar Kanada untuk Indonesia Cameron MacKay, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket dan Country Director Bank Dunia Satu Kahkonen.

Baca juga:  Tenaga Ahli Kementan RI Kunjungi Tiga Kecamatan di Kabupaten Sukabumi

Selepas melihat video tentang pusat persemaian tersebut, Presiden mengajak para dubes berkeliling meninjau sejumlah fasilitas. Diperlihatkan seperti area perkecambahan, area rumah produksi, area aklimatisasi, hingga area penanaman terbuka. Sejumlah bibit pohon yang disiapkan di sini nantinya akan ditanam di lahan-lahan kritis yang membutuhkan.

“Tadi saya ditunjukkan mengenai bibit albasia atau sengon, kemudian bibit ‘eucalyptus’ kemudian ada bibit jati, ada juga bibit mahoni yang semuanya diproduksi disini. Saya harapkan nanti di bulan Januari bibit-bibit ini sudah mulai keluar untuk ditanam di tempat-tempat yang sering banjir, longsor, yang memerlukan rehabilitasi untuk lahan-lahan kritis,” jelasnya.

Baca juga:  Distan Sukabumi Sosialisasikan Program YESS di Kalibunder

Jokowi berharap dengan membangun pusat persemaian seperti di Rumpin, bisa memperbaiki lingkungan dan menangani dampak perubahan iklim di sisi hulu. Presiden menargetkan akan membuat kurang lebih 30 pusat persemaian serupa dalam tiga tahun ke depan.

“Saya tekankan dalam tiga tahun ke depan kurang lebih 30 seperti ini dari pemerintah. Tetapi juga saya akan memaksa mengharuskan semua perusahaan kelapa sawit, perusahaan pertambangan untuk juga menyiapkan ‘nursery-nursery’ seperti ini sehingga juga akan terjadi perbaikan-perbaikan di lingkungan di mana pertambangan itu ada, di mana kebun sawit juga ada,” tandasnya.

Pos terkait