LINGKARPENA.ID | Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi menjalin kerja sama dengans ebuah organisasi kemanusiaan yang bergerak di bidang sosial yakni Hanima Foundation.
Kolaborasi tersebut, menurut Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perkembangan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana.
Uus Firdaus juga menjelaskan bahwa kerja sama ini fokus pada dua tanggung jawab utama DPPKB, yaitu mengendalikan jumlah penduduk dan meningkatkan kualitas keluarga.
“Pengendalian jumlah penduduk penting dilakukan karena daya dukung dan daya tampung lingkungan yang terbatas,” ujar Uus.
Selain itu, kata Uus, DPPKB juga merekomendasikan usia ideal melahirkan antara 20 hingga 35 tahun, dengan jarak antar kelahiran sekitar 4 hingga 5 tahun.
Rekomendasi ini diharapkan Uus, dapat menjaga kesehatan ibu dan anak serta mengurangi risiko stunting pada bayi baru lahir.
“Jika reproduksi sehat diterapkan sejak awal, terutama dengan pemahaman tentang 1.000 hari pertama kehidupan, kita bisa memastikan anak-anak lahir sehat dan bebas dari stunting,” tambahnya.
Melalui kolaborasi ini, DPPKB berharap program-program peningkatan kualitas keluarga dapat berjalan lebih efektif.
“Mewujudkan keluarga berkualitas tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Butuh kerja sama dari berbagai elemen, termasuk NGO, masyarakat, dan unsur terkait lainnya,” tegas Uus.