Lingkarpena.id, Sukabumi – Polemik pembangunan proyek Pasar Pelita Kota Sukabumi hingga kini belum menemui titik terang, hal ini menjadi sorotan dan pertanyaan masyarakat Kota Sukabumi yang hampir 7 tahun pembangunan belum juga selesai.
Hari ini aksi turun ke jalan mempertanyakan mangkraknya pembangunan Pasar Pelita di lakukan oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Sukabumi Raya, Selasa (08/06/2021).
Baca juga: PB Himasi: Wali Kota Pengecut Tidak Mau Jujur Inti Permasalahan Pasar Pelita
Aksi turun kejalan yang tetap memperhatikan protokol kesehatan diikuti oleh puluhan mahasiswa GMNI, aksi dimulai di Jalan Ir H Juanda depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sukabumi, diisi dengan orasi-orasi oleh peserta aksi.
“Anggota Legislatif harus menggunakan hak interpelasi, dan hak angketnya, mempertanyakan mangkraknya pembangunan Pasar Pelita terhadap eksekutif,” teriak Anggi Fauzi dalam orasinya.
Baca juga: GMNI Minta Pembangunan Pasar Pelita Diberhentikan Dulu untuk Keperluan Penyelidikan
Dalam aksinya di depan gedung DPRD Kota Sukabumi, GMNI menyampaikan 5 tuntutan yaitu pertama mendesak DPRD Kota Sukabumi mengelurkan hak interpelasi, yang kedua mendesak DPRD Kota Sukabumi menggunakan hak Angket, lalu ketiga meminta DPRD menghentikan sementara pembangunan Pasar Pelita yang di klaim sudah 93% untuk dilakukan penyelidikan.
Selanjutnya yang keempat mendesak Kejaksaan kota Sukabumi agar segera mengusut tuntas kasus pasar pelita karena terindikasi adanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), dan yang terakhir kelima mempertanyakan pengawasan Kejaksaan Negeri kota Sukabumi sesuai dengan UU nomor 16 2004 pasal 30 poin d & e.
Baca juga: Protes Pembangunan Pasar Pelita yang Mangkrak, Peserta Aksi Menggunakan Baju Tidur
Dalam orasinya Anggi juga mengatakan bahwa bau KKN dalam pembangunan Pasar Pelita lebih bau dari sampah Pasar Pelita, dan tikus berdasi di pembangunan Pasar Pelita lebih besar dari tikus Pasar Pelita. Sampai berita ini diturunkan aksi menyampaikan pendapat masih berlangsung.
Reporter: Eka Lesmana
Redaktur: Dharmawan Hadi