Lingkarpena.id, SUKABUMI – Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) “DB PUTRI” di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi berhasil memproduksi berbagai jenis ikan asin kemasan dengan memanfaatkan potensi hasil lautnya yang melimpah.
Ketua Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) “DB PUTRI” Desa Sangrawayang, Dadin mengatakan, produksi ikan asin kemasannya itu sudah memiliki izin resmi serta terjamin kualitasnya. Selain itu, ikan asin ini sudah melalui uji labolatorium resmi.
“Jenis ikan asin kemasan yang sudah diproduksi antara lain Ikan Asin Ebi, Pepetek, dan Teri,” kata Dadin kepada Lingkarpena.id, Selasa (15/9/2020).
Ikan asin kemasan ini, kata Dadin dapat diolah sesuai dengan keinginan pembeli, karena komposisinya membuat ikan asin kemasan tersebut tidak terlalu asin bahkan tawar.
“Jadi ikan asin kemasan ini bisa dibikin apa saja sesuai keinginan, seperti di baladao, digoreng serta diolah lain. Bahkan dapat diolah menjadi camilan juga,” ucapnya.
Ia menjelaskan, komposisi ikan asin ini hanya menggunakan garam serta ikan segar pilihan, tanpa menggunakan bahan yang lain apalagi pengawet. Hal itu sudah dibuktikan melalui uji laboratorium sebelum diproduksi untuk dipasarkan.
“Kita jamin ikan asin kemasan produksi kami aman dikonsumsi, serta dipastikan halal. Berdasarkan uji lab, ikan asin ini bertahan hingga dua bulan, itu pun apabila disimpan di tempat yang panas, tetapi beda lagi jika disimpan di dalam kulkas,” paparnya.
Soal harga, sambung dia, apabila dibandingkan dengan yang lain, ikan asin kemasan produksinya itu lebih murah. Bahkan di bawah pasaran ikan asin yang sudah biasa dijumpai di swalayan.
“Untuk per 250 gram dijual dengan harga Rp25 ribu, harga itu merupakan harga jual untuk konsumen. Kalau untuk di jual lagi beda harganya. Kalau ikan asin kemasan yang lain harganya mencapai Rp28 ribu per 100gram, saya tidak mengarang, bisa dicek di swalayan,” jelasnya.
Di sisi lain, usaha ikan asin kemasan ini masih terkendala di pemasaran. Dengan begitu, ia berharap pemerintah desa (pemdes), intansi serta lainnya agar membantu mempromosikan produk ikan asin kemasan ini.
“Selama ini kami belum mendapatkan bantuan dari desa, dan kami berharap desa dapat membantu mempromosikan produk ini. Karena berbeda dengan asin yang tidak dikemas, pasarnya sudah sampai ke beberapa daerah di luar kota,” tandasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah