Lingkarpena.id, Kabupaten Sukabumi – Sejak pagi hari pengemudi Angkutan Umum (Angkot) 07 jurusan Cibadak-Cisaat melakukan aksi mogok massal mendesak agar kenaikan harga (Bahan Bakar Minyak (BBM) premium turun.
Dalam aksi massalnya itu pengemudi angkot memilih tidak menjalankan mobil untuk mencari penumpang, mereka berkumpul di lapang sepakbola Sekarwangi Cibadak Kelurahan dan Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi, Rabu (21/7/21).
Baca juga: |
Sepeda Motor Tabrakan Masuk ke Kolong Angkot di Sundawenang Parungkuda |
Ketua Pengurus Jalur Angkot 07 Cecep Supriadi (42 mengatakan bahwa aksi mogok massal tersebut menuntut agar pemerintah menurunkan kembali harga BBM premium ke harga awal di angka Rp 6.500 dan meminta menaikan ongkos Cibadak-Cisaat dari semula Rp 6.000 menjadi Rp 8.000.
“Tuntutannya kami minta kepada pihak terkait agar menaikan harga tarif angkutan umum khusus pada para karyawan perusahaan pabrik dikarenakan sudah empat hari ini harga BBM naik sebesar Rp 400 tapi harga ongkos tidak naik,” ujar Cecep kepada wartawan.
Baca juga: |
Sanksi Tipiring Pelanggar PPKM Darurat di Sukabumi Didominasi oleh Sopir Angkot |
Cecep kembali menjelaskan bahwa aksinya tersebut adalah aksi keluhan dari para sopir yang kecewa dengan tarif ongkos karyawan pabrik bukan aksi terkait perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang hari ini diperpanjang oleh pemerintah.
“Aksi ini bukan aksi terkait PPKM melainkan aksi spontanitas para sopir setelah mengantarkan karyawan perusahaan dan merasa kecewa dengan ongkosnya yang dinilai tidak sesuai tarif,” ujar Cecep.
Reporter: Eka Lesmana
Redaktur: Dharmawan Hadi