Jurusan Pertanian SMK di Sukabumi Selatan Sepi Peminat

FOTO: Siswa SMK Pertanian Bina Bangsa Surade saat melakukan praktik pertanian.| foto: sukabumiupdate

LINGKARPENA.ID | Dunia pertanian nampaknya sudah kehilangan pamor dikalangan milenial di Selatan Sukabumi. Ini setidaknya tergambar dari berkurangnya minat siswa untuk melanjutkan pendidikannya dengan mengambil jurusan pertanian. Mereka lebih memilih ke jurusan yang dianggapnya kekinian.

 

Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) Pertanian Bina Bangsa Surade, Kabupaten Sukabumi, merupakan sekolah lanjutan tingkat atas pertama di wilayah Sukabumi Selatan yang menyelenggarakan jurusan pertanian. Awal berdirinya tahun 1987, keberadaan sekolah tersebut mendapat respon dan menarik minat masyarakat terutama kalangan pelajar tingkat SLTP.

Baca juga:  Relawan 'Sapu Nyere' Sukabumi Selatan Deklarasikan Asep Japar Maju di Pilkada 2024

Seiring berjalannya waktu jumlah siswa yang memilih jurusan pertanian di SMK Pertanian Bina Bangsa Surade kian berkurang. Dan puncaknya untuk tahun ajaran 2024/2025 calon siswa yang memilih jurusan pertanian di sekolah tersebut tercatat hanya dua orang..

“Benar untuk tahun ajajar 2024/2025 calon siswa yang memilih jurusan pertanian hanya ada dua orang. Dari pada merugi ya sudah kita tutup,” ujar Naryo, stap dewan guru SMK Bina Bangsa Surade, Kabupaten Sukabumi kepada lingkar pena.id belum lama ini.

Baca juga:  MAN 3 Sukabumi Raih Prestasi OSN dan Masuk Seleksi Popwilda

Sementara Kepala SMK Bahari Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Asep, kepada lingkar pena mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya untuk tahun ajaran 2024/2025 pihaknya menutup jurusan pertanian karena tidak adanya peminta.

“Untuk tahun ajaran sekarang kami terpaksa menutup jurusan pertanian. Hal ini karena tidak adanya peminat,” jelas Asep.

Lesunya para calon siswa yang meminati jurusan pertanian, ini membuat jurusan pertanian terancam gulung tikar. Rendahnya minat tersebut ditengarai sebagai salah satu penyebab Indonesia tak kunjung memiliki kedaulatan pangan.

Baca juga:  Tunjangan Profesi Guru Sukabumi Bulan Desember 2023 Belum Cair, Ada Apa?

Kita tentunya terutama yang berada di daerah merasa sedih, bagaimana mungkin wilayah Sukabumi Selatan sebagai daerah agraris , tidak memiliki generasi petani masa depan.

Ancaman gulung tikarnya jurusan pertanian ini belum ada solusi. Pemerintah belum memiliki langkah konkrit atas minimnya minat generasi muda. Padahal seharusnya, sebagai daerah agraris Kabupaten Sukabumi harus memiliki sumber daya yang tangguh di bidang pertanian.

Persoalan ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak, dan berharap agar dapat dipikirkan bersama serta dicari solisinya.

Pos terkait