Lingkarpena.id, KABUPATEN SUKABUMI – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, menyambangi rumah Mak Eha, korban penderita lumpuh di Kampung Nyalindung RT 05/01 Desa Cihaur Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis 26 Agustus 2021.
Dalam kunjungannya Wagub Jabar, yang akrab disapa Kang Uu tersebut, membawa tugas dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, guna menyampaikan beberapa pesan dan amanat yang harus diberikan langsung terhadap keluarga Mak Eha.
Kang Uu berpesan untuk keluarga Mak Eha untuk segera diobati atas penyakit yang dideritanya selama ini. Dikatakan Kang Uu dalam waktu dekat, pihak RSUD Jampangkulon akan mengirim utusan guna menjemput keluarga Mak Eha. Pernyataan Wagub itu disaksikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon, melalui yang mewakili serta Stakeholder yang hadir.
Baca juga: |
Miris! Seorang Nenek dan Putrinya Penderita Lumpuh Menahun di Simpenan Sukabumi |
“Sebagaimana yang sudah menjadi program pemerintah, masyarakat yang di perbatasan, terpencil, konektivitas yang kurang, selalu kurang mendapatkan fasilitas, perhatian dan yang lainnya,” kata Kang Uu, kepada lingkarpena.id Kamis (26/08/2021) di Cihaur, Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
Oleh karena itu menurut Kang Uu, ia datang atas tugas Gubernur Jawa Barat untuk menjawab hal semacam itu. Dikatakannya, kasus seperti ini bukan cuma di Sukabumi hak semacam ini masih banyak terjadi di wilayah Kabupaten yang ada di Jawa Barat ini.
“Ya mudah-mudahan ini bisa meringankan dan ada tindak lanjut dari Pemerintah Daerah sehingga masyarakat bisa menikmati apa yang menjadi Program Pemerintah. Karena semua program pemerintah, untuk sosial, kemasyarakatan, untuk keluarga miskin itu ada. Cuma mungkin karena mereka kurang akses kurang diketahui dan lainnya,” jelas Kang Uu.
Baca juga: |
PT GMB Sambangi Keluarga Nenek Eha, Berikan Sembako dan Tempat Tidur |
Kang Uu berharap, untuk para kepala desa, rt, rw, di daerah untuk membuka informasi kepada masyarakat yang perlu dibantu. Ya dengan cara menginformasikan kepada Bupati atau Walikota, Camat, seperti itu adanya. Minimal, sekalipun belum mendapatkan bantuan ada catatannya.
“Tapi, kata Kepala Desa kejadian disini sudah disampaikan kepada Bupati. Tetapi belum merespon, ya kita tunggu. Makanya saya datang sendiri kesini,” cetusnya.
Redaksi: lingkarpena.id
Redaktur: Akoy Khoerudin