Kemhan Rancang Bela Negara Bagi Mahasiswa, Setujukah Menwa Sukabumi?

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah menggodok program pelatihan bela negara bagi seluruh mahasiswa di Indonesia untuk menjadi bagian dari komponen cadangan (Komcad).

Program bela negara ini akan diwujudkan dalam latihan militer. Untuk itu, Kementerian pertahanan tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Program bela negara tersebut mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan. Tak terkecuali dari aktivis bela negara Resimen Mahasiswa (Menwa) asal Sukabumi, Andi Supriadi dan Komandan Menwa Detasemen Sukabumi Gia Yosep Gunawan.

Baca juga:  Diskominfosan Kabupten Sukabumi Fasilitasi Lomba Inovasi Daerah

Andi Supriadi mengatakan, memang kewajiban negara mengelola struktur dan postur Hankam berikut penataan komponen pendukung cadangan. Termasuk bagi kalangan midle struktur seperti mahasiswa.

Di sisi lain, ia menyayangkan keputusan Kemhan membuat program pelatihan bela negara kepada mahasiswa sebagai Komcad. Pasalnya ia menilai, mengelola komponen cadangan bukan perkara mudah dengan kondisi negara saat ini.

“Kalau mau pemerintah perkuat dan efektifkan saja kelompok-kelompok bela negara seperti Menwa yang sudah ada sejak lama. Organisasi seperti Menwa sudah terorganisir dengan baik,” kata Andi kepada Lingkarpena.id, Selasa (1/9/2020).

Baca juga:  Ini Peran DPK IARMI Sukabumi di Tengah Masyarakat

Menwa itu memiliki platform yang cukup jelas dengan slogannya Widya Castre Dharma Siddha, Panca Dharma Satya, dan lain-lain. “Artinya sudah in line dengan NKRI, serta kongruen dengan semangat pembukaan UUD 1945,” tandasnya.

Sementara itu, Komandan Datasemen Menwa Sukabumi, Gia Yosep Gunawan menjelaskan, Komcad ini tujuannya baik untuk menanamkan rasa cinta lebih kuat lagi melalui bela negara yang diselenggarakan oleh Kemhan.

Baca juga:  Latsar CPNS, Sekda: Tingkatkan Kapasitas dan Kualitas Diri

“Tetapi untuk di wilayah pendidikan atau perguruan tinggi sudah ada Menwa, konsepnya juga hampir sama,” tutur Gia.

Ia setuju kalau Komcab diberlakukan, tetapi bukan bikin baru, namun lebih mengembangkan lagi Menwa, karena kalau ada Komcab dan Menwa nanti di kampus akan tumpang tindih.

“Secara managemen oganisasi pun Menwa itu sudah jelas, mulai dari komadan kompinya, batalyonnya sampai komandan tertinggi. Lebih baik Komcab mengembangkan Menwa saja,” pungkasnya.

Reporter : Samsun
Redaktur : Garis Nurbogarullah

https://www.instagram.com/p/CElkyFXlc_s/?igshid=z6d9vw5gja27

Pos terkait