Lingkarpena.id, JAKARTA – Lebih dari enam dasawarsa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), masih melaksanakan tugas yang diemban dari organisasi induknya, yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
Sejak lahir, PMII mendapat amanah dari para ulama yang waskita untuk menyiapkan barisan kader yang akan memimpin NU ke depan.
PMII yang pada awal berdirinya banyak berkembang di kampus-kampus agama, saat ini telah menjangkau kampus-kampus terbaik di Indonesia bahkan mulai merambah ke luar negeri.
Baca juga: |
Gonjang-Ganjing Pengelolaan Islamic Centre Kota Bekasi, IKA PMII: Desak DPRD Ambil Sikap |
Karena alasan sejarah tersebut, mantan Ketua Umum PB PMII yang saat ini dipercaya sebagai Anggota Majelis Pertimbangan PB IKA PMII, Hery Haryanto Azumi mewajibkan kader-kader PMII berkiprah dalam organisasi induknya (NU) dan di kancah nasional.
“PMII telah mengalami transformasi yang luar biasa sehingga membuatnya menjadi organisasi yang tidak hanya memikirkan NU tetapi juga memikirkan negara dan bahkan dunia,” ungkap Hery kepada lingkarpena.id melalui whatsApp pribadinya pada Selasa, (28/9/2021).
Oleh karena itu, lanjut aktivis muda NU ini, IKA PMII harus memiliki tanggung jawab yang utuh terhadap bangsa dan negara dengan mengajukan kader-kadernya untuk menjadi pemimpin komunitas sekaligus pemimpin negara.
Baca juga: |
PMII Menyayangkan Pimpinan Sidang dan SC Musda KNPI Kota Sukabumi |
“Konsekuensi dari tanggung jawab keumatan dan kebangsaannya, IKA PMII harus selalu menyiapkan stok kader untuk kepemimpinan NU dan Bangsa ini. Kader PMII harus selalu siap menjadi Ketua Umum PBNU dan Presiden Indonesia,” tegas Hery yang juga dipercaya sebagai Anggota Dewan Pakar Perhimpunan Indonesia-Tionghoa ini.
Namun demikian, Hery mengingatkan, PMII tidak boleh sekadar berjuang mengejar jabatan organisasi dan pemerintahan tanpa menjiwai batin masyarakat. Bagi PMII, kepemimpinan nasional adalah konsekuensi lanjutan dari kepemimpinan komunitas di berbagai tingkatan dan daerah.
Reporter: Indra Lesmana
Redaktur: Akoy Khoerudin