Minta Uang Rp15 Juta, Tiga Pria Mengaku Wartawan Dibekuk Polisi di SMKN 1 Kota Sukabumi

Polisi saat menjemput ketiga yang mengaku wartawan di SMKN 1 Kota Sukabumi, Rabu (22/6/22).| Foto: Istimewa

LINGKARPENA.ID | Anggota Kepolisian Resor Sukabumi Kota menggiring tiga pria yang mengaku wartawan. Ketiga orang ini diduga hendak melakukan pemerasan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Kota Sukabumi, Rabu 22 Juni 2022.

Ketiganya digiring ke Mapolres Sukabumi setelah mendapat laporan dari pihak Sekolah terkait adanya tiga oknum yang mengaku wartawan. Sebelumnya ketiga pria ini maksa pihak sekolah dengan meminta sejumlah uang.

Berdasarkan keterangan Kepala SMKN 1 Kota Sukabumi, Juanda menerangkan, ketiga pria datang hendak konfirmasi soal penggunaan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).

“Ya awalnya saya layani sebagaimana memperlakukan tamu. Apalagi mereka mengaku berprofesi wartawan. Tujuannya ingin konfirmasi dana BOS,” terang Juanda kepada wartawan.

Baca juga:  Dua Oknum BPD di Sukabumi Diringkus Polisi, Ini Kasusnya!

Diketahui ketiga oknum pria tersebut mengaku bekerja sebagai wartawan di perusahaan media Presisi Hukum, Suara Nasional dan Kontras.

Selain itu kata Juanda, keiga pria mengaku wartawan juga membawa kertas yang berisikan data-data yang di jadikan bahan konfirmasi terkait penggunaan dana BOS. Dirinya segera meminta data dari bendahara sekolah dan menjelaskan rincian penggunaan dana BOS di SMKN 1 tersebut.

“Ya saya coba uraikan penggunaan dana BOS tahap demi tahap. Ketiganya pun manggut-manggut seraya melemparkan kalimat betul tidak atas penjelasan saya,” terang Juanda.

Tak sampai disitu, Kepala Sekolah memberikan saran jika tidak ada pelanggaran di sekolah ia minta agar mereka menayangkan berita yang bersifat baik. Dijelaskan Juanda, sekolah SMKN 1 merupakan salah satu sekolah unggulan di Kota Sukabumi.

Baca juga:  Edarkan Barang Haram Jenis Sabu-sabu, Tiga Warga Sukabumi Dibekuk Polisi

“Ketiganya malah menekan saya dan meminta sejumlah uang. Jika tidak maka sekolah akan diberitakan hal yang bersifat negatif. Saya sudah sarankan untuk publikasi silahkan ke komite sekolah,” tandasnya.

“Awalnya mereka meminta anggaran Rp17,5 juta, kemudian 12 juta, turun lagi minta 10 hingga 5 juta,” terang yang pernah jabat Kepala Sekolah SMKN 1 Cibadak ini.

Ketiga orang yang mengaku wartawan ini kemudian menemui komite sekolah. Namun setelah beberapa saat ia menerima pesan singkat dari pihak komite mereka bersikukuh meminta uang Rp 15 juta.

Baca juga:  Mengaku Wartawan, Kapolres: Ketiga Pelaku Bukan Warga Sukabumi

Selain itu, ketiga orang tersebut selain mengaku wartawan juga mengaku sebagai anggota LSM aktif. Yang paling tidak terima oleh kepala sekola satu dari mereka membentaknya dengan kalimat kasar pula.

“Lha ko bisa mereka ini double profesi? Saya paham soal media juga LSM. Saya juga faham tentang undang-undang wartawan dan LSM walau tidak sepenuhnya,” jawab Juanda.

Lanjut Juanda, karena tidak terima dengan perlakuan ketiganya akhirnya ia melaporkan perlakuan oknum tersebut ke Polres Sukabumi Kota. Tidak berselang lama anggota datang dan membawa ketiga oknum wartawan tersebut.

Saat ini ketiga yang mengaku wartawan dalam pemeriksaan pihak kepolisian Polres Sukabumi Kota.**

Pos terkait