LINGKARPENA.ID | Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negri SDN Babakan Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi, kondisinya sangat miris dan memperihatinkan. Kondisinya begitu kurang nyaman apalagi saat dilaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal itu akibat kondisi bangunan sekolah yang sudah lapuk. Keberadaannya sangat membahayakan para siswa saat melaksanakan kegiatan belajar.
Terlihat dari pintu kelas yang sudah tidak berada pada posisinya lagi ditambah dinding sudah terkelupas, nampak terlihat bata merah lembab bahkan sudah berjamur.
Ditambah lagi dengan beberapa batang bambu yang dipergunakan untuk menahan rangka atap bangunan membuat ruangan sekolah itu tidak hanya terlihat kotor, melainkan menambah pemandangan dari suasana yang suram. Di sisi lain kondisi tersebut sangat membahayakan bagi keselamatan para siswa dan gurunya.


Tidak hanya sampai disitu, kondisi plafon kelas yang sudah pada bolong, bahkan ada satu ruangan kelas yang sudah kosong melompong tanpa memiliki atap samasekali.
Dalam kondisi seperti itu para murid SD Negeri Babakan ini masih tetap semangat melakukan aktivitasnya dengan wajah ceria. Meskipun mereka ditemani puing-puinng bangunan sekolah yang sudah runtuh bahkan kondisi yang ada begitu membahayakan.
Menurut salah satu tenaga pengajar Erwan Hermandiasah, S.pd menyebutkan, kondisi sekolah seperti itu sudah sejak lama terjadi. Namun pihak tenaga pengajar tidak mempunyai pilihan meskipun kondisi infrastruktur sekolah demikian.
“Ya, kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri Babakan kondisi seperti begitu sudah bertahun-tahun. Ya kondisi sekolah seperti ini,” ungkapnya.
Sebagai seorang guru, Erwan merasa sangat khawatir akan keamanan murid-muridnya, apalagi di tengah cuaca yang ekstrim seperti sekarang ini. Namun mereka tidak punya pilihan selain mengajar siswa dan siswi di sekolah tersebut.
“Ya kalau mau jujur, kami juga sangat khawatir sekali dengan kondisi bangunan seperti ini. Terutama pada keamanan dan keselamatan anak didik kami, apalagi akhir-akhir ini kondisi cuaca hujan terus,” terangnya.
Lanjut Erwan, “Apabila hujan cukup deras, air hujan ya masuk ke ruang kelas,kemudian jadi banjir. Itu sudah biasa bagi kami. Tapi yang lebih kami takutkan lagi adalah bila terjadi angin kencang, kami khawatir atapnya akan ambruk. Apalagi penopang atap hanya dibantu menggunakan beberapa batang bambu,” sambungnya.
Berdasarkan dari beberapa narasumber menyebutkan kondisi bangunan sekolah seperti itu telah terjadi sejak tahun 2013 silam. Dan kerusakan di sekolah tersebut ada 3 ruangan kelas yang mengalami kerusakan yang sagat parah ditambah 1 ruang kantor.
Erwan mewakili guru, para siswa mengharapkan ada tanggapan yang cepat dari pemerintah atas kondisi bangunan sekolah yang kini tengah dialami SDN Babakan tersebut.