LINGKARPENA.ID | Secara makro, pokok-pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2024 yakni mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Artinya, kebijakan ini difokuskan pada penghapusan kemiskinan ekstrim, penurunan angka prevalensi tengkes, pengendalian inflasi dan peningkatan investasi di daerah.
Hal tersebut dipaparkan oleh Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji dalam Paripurna Sidang keenam DPRD Kota Sukabumi saat menyampaikan jawaban terhadap pandangan umum Fraksi pada Rabu, 1 November 2023 di Ruang Paripurna DPRD Kota Sukabumi.
Penghapusan kemiskinan ekstrim diungkapkan oleh Penjabat Wali Kota sebagai kebijakan prioritas dan menjadi program unggulan Pemerintah Kota Sukabumi yang tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2024.
“Jadi intinya, tadi atas pertanyaan dan pernyataan fraksi-fraksi, hampir semua telah tertuang di dalam RPJMD. Program-program strategis juga diusulkan. Jawaban kita juga terkait dengan program prioritas di Kota Sukabumi, meliputi penghapusan kemiskinan ekstrim, penurunan angka prevalensi stunting, pengendalian inflasi, dan investasi,” ujar Kusmana Hartadji.
Penuntasan program-program prioritas, dikatakan oleh Penjabat Wali Kota Sukabumi, sudah tertuang di dalam R-APBD Tahun Anggaran 2024 dan sudah mulai muncul angka-angkanya. Sebab bagaimanapun juga, pemerintah ini terdiri dari eksekutif dan legislatif.
“Legislatif merupakan lembaga yang akan terus mengawal kita dalam membangun Kota Sukabumi ke arah yang lebih baik,” tutur Kusmana Hartadji.
Penjabat Wali Kota Sukabumi, lebih lanjut menyebutkan, penyusunan APBD Tahun Anggaran 2024 harus mengacu pada penyelarasan dengan program-program pusat. Ini berhubungan dengan dukungan dari pusat dan provinsi.
Di samping itu, keterbatasan anggaran juga menjadi alasan bagi Pemerintah Kota Sukabumi untuk mengembangkan inovasi-inovasi yang dapat dijadikan sumber pendapatan daerah.
“Karena kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD saja. Namun juga disarankan oleh beberapa fraksi juga tetapi kita bisa berkolaborasi dengan pihak lain, agar pendapatan kita bertambah, imbasnya untuk kesejahteraan masyarakat,”tambah Kusmana Hartadji.
Strategi untuk tahun 2024, sejumlah inovasi akan terus dikembangkan di Kota Sukabumi, ini menjadi salah satu cara untuk mendapatkan dana transfer daerah dan dari pusat ketika program yang berkaitan dengan inovasi daerah muncul.
“Hal lainnya, investasi juga terbuka, termasuk dalam hal perizinan. Kita akan mempercepatnya, karena dalam investasi ini ada peluang-peluang untuk menambah pendapatan. Hubungan antara pemerintah dan swasta akan saling menguntungkan,” pungkas Kusmana.