Ruang Kerja Kades yang Disegel Warga di Sukabumi Kembali Dibuka

FOTO: Disaksikan petugas Kepolisian dari Polsek Ciemas dan Muspika lainnya, pintu ruang kerja Kepala Desa Ciemas yang disegel warga dibuka kembali pada Rabu (12/3/25).| dok: Jajang S

LINGKARPENA.ID | Penyegelan pintu ruang kerja salah satu Kepala Desa di Kabupaten Sukabumi, beberapa hari lalu sempat meyita perhatian publik dan viral di media sosial.

Adanya peristiwa penyegelan ruang kerja Kepala Desa tersebut, Forkopimcam Ciemas segera turun tangan melakukan negosiasi dengan warga masyarakat yang terlibat.

Setelah dilakukan negosiasi akhirnya sesuai komitmen pada Rabu (12//3) ruang kerja Kepala Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi kembali di buka kembali.

Penyegelan ruang kerja kades dilakukan pada Senin (10/3/2025 ) kemarin. Berdasarkan beberapa keterangan itu akibat adanya kesalah pahaman antara warga dengan kepala desa terkait situasi bencana banjir yang melanda Desa Ciemas.

Kanit Reskrim Polsek Ciemas, Aipda Fery Sahrony mengatakan, sebelum penyegelan dibuka, sejumlah perwakilan warga bersama dengan kepala Desa Ciemas, Wisnu Handito, dengan didampingi Kapolsek Ciemas, AKP Deni Miharja, S.H., M.H., melakukan upaya mediasi.

Baca juga:  Damkar Cisaat Jinakan Api Pada Bangunan Mebel di Gunungguruh

Mediasi sendiri dilakukan di Mapolsek Ciemas Polres Sukabumi, pada Rabu ( 12/3/2025 ), dan dihadiri sejumlah warga serta kepala Desa Ciemas, serta unsur Forkopimcam.

“Alhamdulillah, dari hasil mediasi dengan perwakilan warga tadi pagi, mereka sepakat pintu ruang kerja kepala desa dibuka kembali,” ungkap Fery kepada Lingkarpena.id Rabu (12/3).

“Nah tadi pintu ruang kerja kepala desa yang kemarin sempat disegel oleh warga, sudah dibuka kembali oleh warga disaksikan Babinsa, Bhabinmas, dan saya juga hadir, tokoh masyarakat, dan unsur terkait lainnya,” tambah Kanit.

Sementara itu Kapolsek Ciemas, AKP Deni Miharja menanggapi hal tersebut tentunya merupakan hal positif, karena dengan dibukanya kembali ruang kerja kepala desa tersebut, maka pelayanan kepada masyarakat akan kembali berjalan normal dan optimal.

Kapolsek Ciemas mengharapkan semua pihak agar mengedepankan pendekatan komunikasi dan musyawarah dalam menyikapi permasalahan yang terjadi antara pemerintah desa dengan warganya,” tandasnya.

Baca juga:  Jembatan Ambruk di Cidadap Sukabumi, Pickup jadi Korban

Sementara Kepala Desa Ciemas, Wahyu Handito kepada lingkar pena.id mengatakan, permasalahan tersebut sudah dimediasi Polsek Ciemas. Dan permasalahan tersebut dianggap selesai.
Dirinya berharap dengan dibukanya kembali ruang kerjanya yang sempat disegel itu akan memberi hikmah bagi dirinya secara pribadi maupun secara kelembagaan desa.

” Mudah mudahan permasalahan kemarin menjadi bahan introveksi kita semua, bagi warga maupun saya secara pribadi, ” katanya.

Diketahui, aksi penyegelan tersebut dilakukan pada Senin, 10 Maret 2025, sekira pukul 09.30 WIB. Beberapa warga melakukan penyegelan denga cara memasang kayu menyilang pada kusen pintu ruang kerja kepala desa Ciemas, dan aaat melakukan aksinya disaksikan aparat kecamatan.

Aksi penyegelan ruang kerja Kepala Desa Ciemas tersebut dipicu oleh kekecewaan warga yang menilai kepala desanya diduga kerap meninggalkan ruang kerjanya, dan warga Sulit menemuinya saat mereka ada keperluan.

Baca juga:  Berniat Cuci Pakaian di Sungai Cikaso, Nenek 74 Tahun di Sukabumi Ditemukan Meninggal Dunia

Kekecewaan warga memuncak saat bencana banjir menerjang wilayah desa Ciemas beberapa hari lalu. Warga menilai disaat bencana terjadi kepala desa diduga kurang memperhatikannya. Bahkan disaat situasi bencana kades malah tidak ada di kantornya.

Uju, salah satu warga Desa Ciemas saat dikonfirmasi menuturkan, disaat Desa Ciemas dilanda banjir, masyarakat yang hendak datang untuk melapor, namun sang kepala desa tidak ada di kantornya. Hal tersebut membuat warga geram dan spontan melakukan aksi penyegelan ruang kerja kades.

“Ya, disaat bencana banjir dan situasi itu sangat krusial, warga yang datang ke kantor desa untuk melaporkan kejadian, namun kepala desanya justru tidak ada di tempat. Katanya ke Sukabumi, ada urusan keluarga dan ke Kantor BPN, makanya warga kecewa dan spontan melakukan aksi penyegelan,” singkat Uju.

Pos terkait