LINGKARPENA.ID | Ribuan masyarakat di Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi tumpah ruah memadati langaan ‘Imah Gede’ rumah besar di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dalam gelaran upacara adat seren tahun ke 444.
Kemeriahan gelaran kegiatan seren taun tersebut sudah terlihat sejak Jumat, (28/7/2023) hingga acara puncak yakni upacara adat ngampihken pare ka Leuit (Memasukan padi kedalam penyimpanan) Sabtu, (30/7/2023), tidak hanya warga adat saja, namun juga para pengunjung dari luar Sukabumi bahkan luar negeri ikut ambil bagian pada acara tersebut.
Tidak hanya itu, sejumlah pejabat dari jajaran forum komunikasi Pimpinan Daerah seperti pejabat dinas perwakilan Pemerintah Daerah, Kapolres, Dandim 0622 serta jajaran pemerintahan kecamatan turut hadir serta.
Ketua kampung adat kasepuhan Sinar Resmi Abah Asep Nugraha mengatakan kegiatan seren taun sudah menjadi tradisi yang turun temurun, saat ini memasuki ke 444 tahun, dimana bagi masyarakat adat memiliki makna sebagai bentuk mensyukuri atas limpahan rezeki yang telah diberikan sang pencipta dan mengharapkan limpahan keberkahan di masa yang akan datang.
“Muhun, panginten anu diuningaken tadi langkung utaminamah, abah nyoreang alam katukang, nyawang nu bakal datang (Iya, mungkin informasinya tadi yang lebih utamanya mensyukuri segala nikmat yang sudah terlewat, dan dimasa yang akan datang),” ujar Abah Asep.
Namun kata Abah Asep, ada hal berbeda dalam acara adat seren tahun ke 444 kali ini, yakni bersatunya tiga kasepuhan adat yakni kasepuhan Cipta Mulya, Kasepuhan Sinar Resmi, dan kasepuhan Ciptagelar yang saat ini menjadi Gelar Alam.
“Paling utama hari ini, tepatnya momen ini menyatukan persaudaraan antara abah Sinar Resmi, abah Cipta Mulya dan Abah Gelar Alam. Jadi ditahun-tahun sebelumnya sebelumnya tidak seperti sekarang,” jelasnya.
“Mudah mudahan dengan semakin bersatunya persaudaraan tiga kasepuhan ini, kedepan masyarakat adat akan lebih erat, dan juga harapan serta cita-cita kesejahteraan masyarakat tercapai dan terus terjaga,” sambungnya.
Abah Asep juga berharap, ditengah kemajuan jaman dengan teknologi semakin canggih kegiatan acara adat seren taun dengan tradisi tradisinya tetap juga terjaga, dan terus dilestarikan para generasi muda sesuai aturan yang mengacu pada hukum yang telah ada dan bersama sama masyarakat adat harus tetap berkolaborasi dengan pemerintah.
“Seperti hari ini kasepuhan adat Sinar Resmi, satu kampung adat, lembaga adat yang masih tetap teguh terhadap aturan tradisi yang telah diturunkan orang tua, nenek moyang terdahulu, itu harus tetap dijaga dan diwariskan kepada para penerusnya,” bebernya.
Terlihat selain kegiatan upacara adat prosesi angkat ampih pare ka leuit, juga digelar saresehan bersama Baris Olot Kasepuhan, kesenian tradisional Gondang, Dog-dog Lojor, penampilan seni Laes, Debus, Lisung, Rengkong, Gondang Buhun, Tari Tani, serta acara tradisional lainnya.