Lingkarpena.id, SUKABUMI KOTA – Dinas Kesehatan Kota Sukabumi beserta Polsek Citamiang menggelar vaksinasi di Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 3 Kota Sukabumi di Jalan Palabuhan II No. 381 Citamiang Kota Sukabumi Rabu (27/10).
Vaksinasi yang dilaksanakan merupakan dosis tahap dua. Namun dalam pelaksanaan masih terdapat siswa yang belum tersentuh vaksin tahap satu.
Kepala Puskesmas Tipar Eri Kurniawati saat ditemui lingkarpena.id di lokasi kegiatan mengatakan, vaksinasi yang dilaksanakan merupakan dosis kedua.
Baca juga: |
Tingkatkan Herd Immunity Siswa, SMP Negeri 3 Kota Sukabumi Gelar Vaksinasi Pelajar |
Vaksinasi kali ini menggunakan vaksin jenis Sinovac dengan sasaran 862 dosis.
“Ada sebanyak 862 siswa SMP Negeri 3 untuk menerima dosis kedua. Tapi masih ada siswa yang belum menerima vaksin dosis pertama,” kata Kepala Puskesmas Tipar Eri Kurniawati disela-sela kegiatan.
Sementara itu, Kapolsek Citamiang AKP Suwaji menambahkan, kegiatan vaksinasi merupakan dalam rangka percepatan vaksinasi di wilayah hukum Polsek Citamiang khususnya Kota Sukabumi.
Dikatakan Suwaji, dengan dilaksanakan vaksinasi diharapkan kegiatan belajar mengajar lebih tenang. Sesuai instruksi pemerintah pusat vaksinasi diharapkan bisa mencapai target pemerintah pada anak-anak sekolah khususnya SMP dan SMK sederajat hingga akhir tahun
Baca juga: |
Ketua DPD RI, Sambut Baik Vaksin Untuk Anak-Anak Indonesia |
“Vaksinasi merupakan target pemerintah yang harus disukseskan secepat mungkin. Polisi membantu memobilisasi dan support langkah cepat pemerintah dalam percepatan target vaksinasi sekolah,” ucap Suwaji.
Ditambahkan Kapolsek Citamiang, vaksinasi yang digelar hari ini merupakan kolaborasi dinas kesehatan dengan presisi Polres Sukabumi Kota dalam mempercepat vaksinasi di kalangan pelajar SMP di wilayah hukum Polsek Citamiang Polres Sukabumi Kota.
“Vaksin diharapkan bisa menambah herd immunity kekebalan komunal pada peserta yang sudah menjalani vaksin. Ya khusus untuk para siswa di SMP Negeri 3 ini. Dengan begitu para orang tua pastinya tidak terlalu khawatir jika pun dilaksanakan belajar mengajar secara tatap muka,” imbuhnya.
Redaksi: Lingkarpena.id
Redaktur: Akoy Khoerudin