LINGKARPENA.ID | Diduga selewengkan bantuan asing untuk korban gempa bumi yang sudah terjadi beberapa waktu lalu, Bupati Cianjur Herman Suherman dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat (16//122022) lalu.
Salah satu perwakilan Acsenahumanis Respon Foundation mengatakan bahwa setelah membuat laporan, membeberkan bantuan yang di serahkan oleh Emirate Red Crescent yakni 2 ribu lembar selimut, 25 ton beras, 1000 paket kebersihan, 500 lampu bertenaga solar dan batre charge untuk tenda.
“Iya, dalam hal ini Bupati di duga memotong Standar Operasional (SOP) yang sudah dibuat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan me-repacking bantuan menjadi berbeda-beda,” kata salah satu perwakilan ARF dikutip dari Merdeka.com, Selasa (27/12/2022).
Menurutnya, Herman diduga memanfaatkan jabatannya sebagai Bupati Cianjur untuk kepentingan dan tidak menyalurkan bantuan seusai dengan juklak juknisnya.
“Sumbangan bersumber dari lembaga Internasional diubah menjadi kemasan partai lalu dijual kepasae, artinya Bupati menyalahgunakan wewenang untuk menyunat pendistribusian bantuan. Dan juga pengemasan bantuan tersebut dengan bentuk lain yang dijual kepasar,” ungkapnya.
Selain itu sambung Mr X yang enggan menyebutkan nama, mengkhawatirkan Buapti Cianjur melakukan penyelewengan dana bantuan kanusiaan yang terdampak gempa bumi di wilayah Cianjur yang terjadi pada (21/11/2022) lalu.
“Inikan baru bantuan berupa logistik belum bantuan dana Internasional yang diduga ada di selewengkan,” ungkapnya.
Masih kata Mr X, kecurigaan ini berawal saat bantuan diturunkan ke gudang atau tempat penyimpanan lain yang bukan seharusnya. Dan halnyang membuat curiga semakin yakin bahwa ketika mencoba mencari titik lokasi gudang lain sebagaimana petunjuk dari BPBD.
“Seharusnya batuan tersebut ditempatkan di gudang penunjukan tetapi di pindahkan ke ruko-ruko dan masyarakat dapat langsung mengambil bantuan tanpa prosedur SOP dan pemindahan bantuan dari gudang BNPB ke ruko,” tandasnya.
Secara terpisah, Kabag Pemritaan KPK Ali Fikri menambahkan, pihaknya akan mengecek terkait adanya laporan dugaan pelanggaraj pidana yang dilakukan oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman.
“Saya pastikan pihaknya tidak akan tinggal diam jika benar adanya dugaan penyelewengan bantuan bencana alam gpa bumi di Kabupaten Cianjur,” pungkasnya.