LINGKARPENA.ID | Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Geyser Cipanas yang berlokasi di Kampung Cipanas, Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, disorot warga net.
Bismillah ibu bapak…. Tidak mengurangi rasa hormat buat semuanya …. Buat kaka kaka wartawan Palabuanratu dan Sukabumi yang berkunjung ke Geyser Cipanas mohon beritakan kekumuhan dan kebobrokannya dan kesemrawutannya, jangan yang indah2nya saja karena jadi kebohongan publik. Terima kasih….. Salam sehat.
Begitulah postingan netizen melalui media facebook yang berhasil di dapat.
Postingan tersebut diunggah akun Kaneron Trip di platform Facebook. Sayang, belakangan tulisan itu diduga telah dihapus oleh pemiliknya.
Menanggapi sorotan warga net terkait kondisi objek wisata Geyser Cipanas, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Jujun Juaeni menuturkan, pihaknya tidak melarang warga untuk berpendapat tentang objek wisata Geyser Cipanas Cisolok.
“Saya tidak melarang siapa saja untuk berpendapat soal Geyser Cipanas, tapi menyinggung soal kebobrokan saya ngak paham, kesemrawutan tentang apa juga nggak jelas,” ucap Jujun, saat dikonfirmasi lingkarpena.id Minggu (28/4/24)
Diakui Jujun, di objek wisata Geyser Cipanas Kecamatan Cisolok banyaknya pedagang yang tidak tertata, tapi ia berharap para pedagang bisa memahami ketika pihaknya akan menata kelak.
“Adanya fasilitas yang rusak juga betul, sebenarnya sudah lama dan dinas sudah mengajukan tetapi belum sepenuhnya bisa diperbaiki, mudah mudahan tahun ini bisa memperbaiki fasilitas meskipun tidak sempurna,” jelasnya.
Lebih lanjut kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi yang baru menjabat tiga bulan ini menuturkan, pihaknya akan bekerjasama dengan Forkopimcam Cisolok untuk melakukan penataan pedagang di objek wisata Geyser Cipanas.
Sementara Camat Cisolok Drs. Jenal Abidin, M.AP kepada lingkarpena menyampaikan, menyikapi hal tersebut pihaknya atas nama Forkopimcam mengimbau kepada para pedagang untuk selalu menjaga ketertiban, kebersihan, dan keindahan ( K3 ).
Selain itu, para pedagangpun dihimbau untuk melakukan aktivitas Sapta pesona, aman, bersih, indah, tertib, sejuk, ramah dan kenangan.
Hal itu terutama dalam rangka menyambut kedatangan event Heality City Summit ( HCS ) dan Revalidasi Geopark oleh Unesco tahun 2024.
