Lingkarpena.id, SUKABUMI – Organisasi Badan Otonom (Banom) Nahdlatul Ulama Konfederasi Sarikat Buruh Muslim Indonesia (K-Sarbumusi) peringati hari lahirnya yang ke-66 tahun. Kegiatan harlah diisi dengan Istigotsah dan Doa Bersama Nasional, yang digelar di Gedung Graha Ahmad Dasuki, Kabupaten Sukabumi, Minggu (26/09/2021).
Harlah K-Sarbumusi NU ke-66 tahun ini dilaksanakan secara Hyibrid atau virtual. Acara berlangsung dengan menerapkan aturan protokol kesehatan (prokes) mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Pada Harlah ke-66 tahun 2021 dengan mengangkat tema” Menegaskan Sarbumusi Sebagai Rumah Buruh Indonesia dan Penjaga Tradisi Aswaja Annahdiyah di Bidang Perburuhan”.
Presiden Konfederasi Sabumusi NU Saeful Bahri Anshori mengatakan, bersyukur saat ini di usia yang sudah tua ke-66 tahun K-Sarbumusi masih dapat diterima dan dirasakan oleh buruh.
Baca juga: |
Sarbumusi Kabupaten Sukabumi Resmi Dilantik, Ini Amanat Presiden |
“Kami memberikan solusi-solusi terbaik, baik untuk buruh maupun pengusaha sehingga keberadaan K-Sarbumusi diterima dengan baik sejak lahirnya K-Sarbumusi,” ujar pria yang akrab disapa Mas Saeful ini, kepada awak media.
Ia menegaskan, di tengah wabah Covid-19 yang melanda dunia, termasuk di Indonesia, Sarbumusi bersinergi dengan kebijakan pemerintah berupaya mengoptimalkan program penanganan Covid-19 agar tepat sasaran.
“Sarbumusi mendukung penuh pemulihan ekonomi nasional. Dalam hal ini, Sarbumusi bisa ikut berperan aktif dan mendorong guna memulihkan perekonomian nasional,” paparnya.
Sementara, Wakil Presiden K-Sarbumusi NU Sukitman Sudjatmiko menambahkan, dua tema pada Harlah tahun ini menegaskan bahwa K-Sarbumusi dapat diterima sebagai satu gerakan alternatif perburuhan dan menjadi solusi alternatif.
“Jadi, solusi kita tidak hanya mendemo perusahaan sehingga perusahaan colaps dan pekerja tidak bekerja. Tetapi kita mencari solusi alternatif. Ya, bisa menguntungkan bagi buruh dan tidak merugikan juga bagi Pengusaha. Artinya, kesejahteraan buruh meningkat dan juga para pengusaha ada kelangsungan mempekerjakan pekerjanya,” jelasnya.
Baca juga: |
Lembaga Bantuan Hukum K-Sarbumusi Resmi Dilantik DPP |
Sukitman melihat, kondisi buruh di tengah pandemi sedang tidak baik, buruh pun ikut terimbas. Tetapi pandemi ini dihadapi oleh semua orang, sehingga harus mencari solusi terbaik.
“Solusi terbaiknya adalah, buruh tetap bekerja, tetap berusaha, dan tetap digaji. Juga perusahaan tetap hidup. Artinya, mencari jalan tengah,” ucap Sukitman.
Sukitman mencontohkan, selama ini jika buruh kerja lembur sekian lama, maka lemburnya itu dikurangi. Sehingga bagaimana caranya buruh tetap bekerja atau dirumahkan, tetapi mereka bisa mendapatkan upah. Dengan cara itu pekerja bisa menjaga pengusaha jangan sampai bangkrut.
“Kalau bankrut semuanya, maka bubar. Makanya, Sarbumusi pada masa pandemi ini mendorong kepada pemerintah agar terus secara konsisten memberikan bantuan-bantuan seperti bantuan padat karya, bantuan subsidi upah, ada bantuan inkubasi bisnis dan lain-lain. Sarbumusi mengapresiasi pemerintah dan terus mendorong tetap memberikan bantuan dan jaringan sosial bagi pekerja,” tandasnya.
Redaksi: lingkarpena.id
Redaktur: Akoy Khoerudin