Komunitas Pajampangan Lepas Puluhan Burung Perkutut di Kawasan Hutan Leweung Hideung Cibitung, Ini Kata Mahasiswa UMMI

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Komunitas Sukabumi Walagri bersama beberapa komunitas pelestari alam dan lingkungan wilayah Pajampangan melepas puluhan Burung Perkutut di kawasan Leweung Hideung, Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi, Sabtu (25/9/2021) kemarin.

Pelepasan Burung Perkutut, ikut terlibat diantaranya, Masyarakat sekitar Hutan Leuweung Hideung, Paguyuban Masyarakat Pelestari Hutan Leuweung Hideung, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi dan dibantu oleh Organisasi Ampplas (Angkatan Muda Pemberdayaan dan Pembangunan Wilayah Selatan).

Menurut Ketua Komunitas Sukabumi Walagri, Demmy Pratama mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya pencegahan perburuan dan pembalakan liar. Maka dari itu mereka mengadakan acara pelepasan ratusan burung Perkutut (Geopelia Striata) di Hutan Leuweung Hideung Kecamatan Cibitung Kabupaten Sukabumi Jawa Barat itu.

Baca juga:
Sukabumi Walagri, DPD PKS: Gelar Donor Darah dan Bagikan 1500 Sembako

Dikatakan Demmy, Leuweung Hideung yang terletak di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, masuk kedalam wilayah kawasan Sukabumi Selatan (Pajampangan). Hutan ini memiliki luasan kurang lebih 1600 Ha. Hutan Leuweung Hideung ini juga letaknya bersebelahan dengan Hutan Produksi milik (Perhutani).

Baca juga:  Polisi Ungkap Empat Pelaku TPPO, Bermodus Kerja Diluar Negeri Dengan Gaji Besar

Meskipun Hutan Leuweung Hideung ini luas dan keadaannya masih terjaga. Tetapi banyak para pemburu dan pembalakan liar yang merusak keindahan Hutan ini. Kegiatan pembalakan hutan Leweung Hideng kerap dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Dengan adanya pelepasan Burung Perkutut ke Hutan Leuweung Hideung ini diharapkan dapat membantu dalam menjaga populasi burung di alam. Ya agar populasinya Burung Perkutut ini tidak mengalami kepunahan di habitat alaminya,” tegasnya.

Burung-burung Perkutut hasil penangkaran. [Foto: Ist]
Demmy juga berharap dengan adanya acara ini para perusak lingkungan lebih tersentuh hatinya supaya tidak melakukan kegiatan yang dapat merusak alam dan merugikan orang banyak, terlebih Leuweung Hideung atau Leuweung larangan ini adalah titipan leluhur.

“Semoga pemerintah terkait merespon dan segera melakukan penelitian terhadap Hutan Leuweung Hideung ini. Ya, agar memiliki status hutan yang jelas. Diketahui didalam hutan ada Hewan yang langka dan terancam punah. Hutan pun dapat dimasukkan ke dalam Hutan Lindung atau Taman Nasional yang kuat secara hukum,” pungkas Demmy.

Baca juga:  Dua Rumah Tertimpa Material Longsor di Parakansalak

Sementara itu, Wakil Ketua Paguyuban Masyarakat Pelestari Hutan Leuweung Hideung Ujung menambahkan, puluhan burung Perkutut yang dilepaskan hasil penangkaran dibawa dan dilepaskan langsung oleh Mahasiswa dan Komunitas ke Hutan Leuweung Hideung.

Baca juga:
Pokdakan Sejahtera Sadaya Gunungguruh, Terima 500 Kilogram Pakan Mandiri dan 100.000 Benih Ikan dari BBPBAT

“Kami berupaya untuk menjaga dan melestarikan Hutan Leuweung Hideung. Terutama untuk Hewan dan Tumbuhan di sekitar Hutan Leuweung Hideung ini. Semua masyarakat yang berada di Surade, Cibitung dan semua wilayah sekitar Hutan Leuweung Hideung bisa mendengar, peduli sekaligus memperhatikan hutan-hutan yang harus kita jaga bersama ini,” tambah Ujang.

Baca juga:  Kisah Pilu: Sang Tuna Wisma Selama Belasan Tahun, Baraya Slamet Menjawabnya

Disampaikan pula Andi Sopandi, Maulana Yusuf dan Suratman perwakilan dari Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi, sangat mendukung kegiatan positif yang dilakukan oleh masyarakat ini.

” Iya, walaupun Hutan Leuweung Hideung ini, memang dalam data Perda Kabupaten Sukabumi nomor 22 Tahun 2012 Tentang Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi Jawa Tahun 2012-2032 Hutan Leuweung Hideung tidak termasuk dalam Hutan Cagar alam, ataupun Hutan Lindung seperti hutan-hutan yang lainnya. Tapi Hutan di Kecamatan Cibitung ini masih masuk dalam kategori Hutan Produksi. Ya keinginan masyarakat tentang hutan ini agar diteliti dan dijadikan hutan lindung sebagaimana hutan yang masih terjaga pada umumnya. Karena menurut masyarakat di sekitar Hutan Leuweung Hideung ini di dalam hutan masih terdapat Merak jawa, Macan Tutul, Trenggiling dan Jelarang yang mulai dikatakan punah,” tambah Andi Sopandi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

 

Redaksi: lingkarpena.id
Redaktur: Akoy Khoerudin

Pos terkait