Potret Pilu Ibu Atikah Warga Sukabumi: Hidup Sebatang Kara dengan Penyakit yang Menggerogoti Tubuhnya

FOTO: Beginilah nasib Mak Atikah (60) Tahun yang hidup sebatang kara di rumahnya di Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi.| Istimewa

LINGKARPENA.ID | Di sebuah rumah sederhana di Desa Cijulang, Kecamatan Jampang Tengah, seorang wanita renta berusia 60 tahun hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Ibu Atikah, begitu ia biasa disapa, menjalani hari-harinya seorang diri, tanpa sanak saudara yang menemani di usia senjanya.

Dulu, ia adalah bagian dari keluarga besar dengan lima saudara. Bahkan, ia juga memiliki tiga orang anak. Namun, kini ia harus menghadapi kenyataan pahit: anak-anaknya tak pernah pulang, tak pernah menengoknya.

Baca juga:  Kadisdik Solihin, Jenguk Quinza Siswi SMPN 1 Lengkong Penderita Kanker Tulang

“Saya tinggal sendiri di rumah ini. Sebenarnya saya punya anak tiga, tapi mereka tidak pernah pulang, tidak pernah nengokin saya,” ujar Ibu Atikah dengan suara lirih.

Beban hidupnya semakin berat dengan kondisi kesehatan yang kian memburuk. Ia telah lama menderita sakit kepala , maag kronis dan mengalami masalah serius pada kakinya akibat saraf terjepit.

Baca juga:  Keluarga Korban Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Ucapkan Terima Kasih Kepada Polri

“Kalau sakit kaki mah sudah puluhan tahun. Saya pernah berobat sekali waktu punya uang, tapi kata dokter tulangnya sudah hancur,” tuturnya.

Kini, untuk berjalan saja ia harus menahan sakit yang luar biasa.

“Tulang-tulangnya pada tidak rapi, kalau jalan sakit sekali,” keluhnya. Sayangnya, keterbatasan ekonomi membuatnya tak mampu berobat lebih lanjut.

Baca juga:  PJU Dibiarkan Padam, Warga Sukabumi Ancam Ganti Pakai Obor

Di balik penderitaannya, Ibu Atikah hanya memiliki satu harapan sederhana: bisa mendapatkan uang untuk berobat.

“Harapan saya mah cuma pengen punya uang, pengen berobat lagi,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kisah Ibu Atikah adalah potret nyata bagaimana kesendirian dan kemiskinan masih menjadi persoalan yang menyesakkan di tengah masyarakat. Semoga ada tangan-tangan dermawan yang tergerak untuk membantu meringankan beban hidupnya.

Pos terkait