Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) Ponpes Terpadu Darul Amal Jampangkulon

FOTO: Pembukaan kegiatan Praktik Pengabdian Masyarakat PPM Pondok Pesantren Darul Amal Jampangkulon di Desa Buniwangi Kecamatan Surade.| dok: Jajang S

LINGKARPENA.ID | Pondok Pesantren (Ponpes) terpadu Darul Amal Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi adakan kegiatan Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) di Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Rabu (17/9/2024).

Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) santri Pondok Pesantren Terpadu (PPT) Darul Amal Jampangkulon tahun ajaran 2024/2025, merupakan angkatan ke 25, akan melaksanakan kegiatannya di Desa Buniwangi, di sebar di beberapa kedusunan, terdiri dari 31 putra dan 34 putri, dilaksanakan mulai tanggal 15 – 29 September 2024.

Ketua Panitia Pelaksanaan Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) Pondok pesantren Terpadu (PPT) Darul Amal, Devan menuturkan, kegiatan PPM adalah merupakan program wajib dilaksanakan oleh santri yang akan lulus. Untuk tahun ini Ponpes Darul Amal akan meluluskan santrinya angkatan ke 25.

Baca juga:  Provinsi Maluku Ikuti Visitasi PKN Tingkat II Angkatan 25 di Sukabumi
Pembukaan Praktik Pengabdian Masyarakat PPM Ponpes Darul Amal di Desa Buniwangi Surade.| jajang s

“Untuk tahun ini kami memilih Desa Buniwangi sebagai sasaran, itu dilihat dari batas kuantitas santri dan kemampuan kami Sebagai penyelenggara. Harapan kami semua wilayah bisa kami isi dengan kegiatan PPM, namun untuk tahun ini hanya Desa Buniwangi yang jadi sasaran kami,” kata Devan.

Lebih lanjut kata dia, kegiatan PPM santri Darul Amal tahun sebelumnya disebar dibeberapa kecamatan, diantaranya di Kecamatan Ciracap, Cimanggu, dan Kalibunder. Untuk tahun ini hanya Kecamatan Surade yang menjadi sasaran.

Baca juga:  Kelompok 3 KKN-T Mahasiswa UMMI Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Sampah di Kelurahan Situmekar

Tujuan PPM, kata Devan, para santri yang sudah menimba pendidikan formal dibangku sekolah, mencoba terjun ke masyarakat dengan harapan mereka bisa mengetahui sosial kehidupan masyarakat secara nyata.

“Dalam pelaksanaan PPM, para santri yang diterjunkan dimasyarakat akan mencoba meneliti segala aspek kehidupan yang ada di masyarakat. Sehingga apa yang mereka temukan di masyarakat itu bisa mereka rasakan langsung, dan Ketika nanti mereka lulus dari pondok mereka itu sudah dalam keadaan siap, sudah berpengalaman bersinggungan dengan masyarakat,” ujar Devan.

Baca juga:  CBPP di Kota Sukabumi Buat Ratusan Warga Cikundul Sumringah

Kata Devan, kehidupan para santri di pondok dan mendapat masukan ilmu formal, kesannya mereka kaku. Tapi ketika para santri bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat mereka akan tahu dan merasakan dengan sndirrinya.

“Sebagai contoh, ketika para santri berada di tengah tengah masyarakat, lantas besikap kurang berkenan di mata masyarakat, nanti masyarakat sendiri yang akan meneggurnya,” pungkasnya.

Pos terkait