Tragedi Penyadap Gula yang Ditemukan Meninggal di Atas Pohon oleh Istrinya Berawal dari Ini!

Warga dan petani penyadap saat evakuasi korban dari atas pohon kelapa.| istimewa

LINGKARPENA.ID | Kepolisian Sektor Tegalbuleud Polres Sukabumi ungkap identitas korban laki-laki yang meninggal dunia di atas pohon kelapa yang videonya sempat viral di aplikasi perpesanan whatsapp pada Selasa (31/1/23).

Korban merupakan Sajidin (53) Bin Sidin, warga Pasirpacet, RT 07/09 Desa Sumberjaya Kecamatan Tegalbuleud. Peristiwa tersebut diketahui sekitar pukul 06:30 WIB oleh saudara saksi Tati yang merupakan istri korban.

Saat itu Tati, berangkat dari rumah menuju saung atau gubuk pengolahan kelapa, aktivitas seperti biasanya. Namun, Tati menemukan sebuah keanehan tak seperti biasanya.

Baca juga:  Pos Penyekatan Sukalarang Memutarbalikkan Kendaraan Wisatawan Luar Kota Sukabumi

“Jadi Tati merasa heran melihat kondisi di saung lampu masih menyala, gula juga masih ada. Sedangkan korban biasanya kalau tidak ada di saung dia selalu pulang ke rumah,” ujar Kapolsek Tegalbuleud, Iptu Aap Saripudin, seperti dalam keterangan tertulisnya menirukan keterangan istri korban.

Lanjutnya, “Saat itu Tati mencari korban di seputaran lokasi dimana berawal ditemukan topi yang biasa digunakan oleh korban. Tati berkeliling mencari korban tidak ditemukan lalu ia kembali ke tempat dimana awal ditemukan topi. Namun saat Tati melihat ke atas pohon kelapa melihat sang suami dalam kondisi telungkup ke pelepah pohon,” sambung Kapolsek.

Baca juga:  Gardu Listrik Meledak Polisi Turun Tangan

Tati teriak histeris sehingga warga warga petani kelapa dan warga lain pun berdatangan ke lokasi kejadian. Korban ditemukan pada salah satu pohon kelapa dengan ketinggian perkiraan 15 meteran.

“Saksi lain yang pertama datang ke lokasi adalah Emis (40), dan Asep (47) karena dia mendengar teriakan istri korban. Kedua saksi ini merupakan warga Pasirpacet, Desa Sumberjaya,” tambah Kapolsek.

Baca juga:  SMSI Sukabumi Raya Menyoal Pelaksanaan Pemilu 2024

Menurut Emis, korban itu sering mengeluh sakit pada bagian dada dan itu sudah lama korban keluhkan. Korban juga diketahui sudah lama tinggal di saung dan jarang pulang kerumah seperti dijelaskan oleh sang istri saat dimintakan keterangan oleh pihak kepolisian.

“Dan istrinya pun bertemu korban terakhir, pada Senin 30 Januari 2023 kemarin. Korban sudah dievakuasi warga dengan menggunakan tali tambang. Pihak keluarga menolak korban untuk di lakukan autopsi,” pungkasnya.

Pos terkait