Lingkarpena.id, SUKABUMI – Air laut Pantai Talanca, Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi memiliki potensi garam yang cukup bagus. Bahkan dinilai kadar garamnya lebih baik dari garam di daerah lain.
Melihat peluang tersebut, Pemerintah Desa Tegalbuleud berencana mengolah air laut itu menjadi garam yang berkualitas tinggi. Namun, sampai saat rencananya itu masih terkendala anggaran.
“Untuk mewujudkan itu, tentunya kami membutuhkan investor yang siap diajak bekerja sama untuk mengolah air laut dan memproduksinya menjadi garam,” kata Kepala Desa Tegalbuleud, Suratman kepada Lingkarpena.id, Rabu (16/9/2020).
Meskipun sulit mendapatkan investor, kata dia, pemerintah desa bersama masyarakat tidak patah arang, dan terus berusaha semaksimal mungkin mencari investor yang siap bekerja sama. Pasalnya jika rencana ini berhasil, tentunya dapat mendongkrak pendapatan daerah serta meningkatkan tarap penghasilan ekonomi warga di Desa Tegalbuleud.
“Tentu saja jika ada investor yang siap melakukan kerjasama dan memberikan permodalan, pendapatan daerah juga pasti ada. Termasuk ekonomi masyarakat juga meningkat,” ucapnya.
Warga Tegalbuleud yang juga ahli dalam memproduksi garam, Agus membenarkan air laut Pantai Talanca ini berpotensi menjadi produksi garam yang bagus. Apalagi dia mengaku sudah mengujinya dan membandingkan dengan daerah lain.
“Faktor utama yang dibutuhkan saat ini investor dan siap memberikan modal untuk membeli alat khusus dan memasangnya ke tengah laut. Karena nanti akan menghasilkan suplai air yang bagus dan produksi garamnya juga lebih baik lagi,” jelasnya.
Namun jika pemasangan alat dilakukan secara manual, kendalanya lebih banyak, bahkan itu sudah dicoba. Karena adanya tekanan air laut dan gelombang menjadikan kegagalan pada setiap kali pemasangan pipa.
“Bahkan kita sudah pernah mencoba secara manual hasilnya gagal. Paling dibutuhkan minimal 150 sampai 200 meter ke tengah laut dan sudah bisa mendapatkan bahan baku yang bagus. Jadi, di sekitaran jarak itu air tidak terkontaminasi oleh pasir yang tergerus ombak,” terangnya.
Reporter : Akoy
Redaktur : Garis Nurbogarullah