Lingkarpena.id SUKABUMI – Teti (66) pedagang kaki lima (PKL) di sekitar terminal Tipe A KH A Sanusi Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi terus berjuang mencari nafkah meskipun ditengah merebaknya pandemi Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Ia tidak mengenal lelah dan takut meskipun resikonya tinggi terpapar Covid-19, karena harus bertatap muka melayani pembeli dari berbagai kalangan. Termasuk pembeli dari luar daerah yang tidak tahu, apakah terpapar Corona atau tidak.
Usaha yang dirintis sejak lima tahun lalu itu ia jalani dengan penuh semangat. Meskipun di masa pandemi Covid-19 ini, omsetnya menurun drastis hingga 50 persen, tetapi tidak membuatnya patah arang dan yang penting hasilnya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya bersama keluarga.
“Ya, pendapatan sejak ada corona menurun drastis hingga 50 persen. Biasanya bisa mencapai sekitar Rp600 ribu, sekarang sudah mendapatkan Rp100 ribu perhari saja Alhamdulillah. Itupun sebagian digunakan untuk modal lagi,” kata Teti kepada Lingkarpena.id, Kamis (17/9/2020).
Teti mulai menjajakan dagangannya mulai dari pukul 06:00 WIB sampai 17:00 WIB tepat di depan pintu masuk terminal KH A Sanusi. Meski demikian di lokasi itu sepi pembeli. Apalagi setelah adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek.
“Sekarang mah sepi pembeli, karena di terminal juga pendatang maupun yang berpergian sepi. Mudah-mudahan pemerintah dapat melirik para pedagang kecil di sini,” tandasnya.
Reporter : Abdul Azis
Redaktur : Garis Nurbogarullah