LINGKARPENA.ID – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjenguk pelajar yang mejadi korban pembacokan di Rumah Sakit Al- Mulk Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Selasa (31/05/2022).
“Alhamduliah, kata dokter bedah tadi bilang korban kondisinya sudah membaik. Dari dua yang dirawat satu pelajar kemungkinan besar besok sudah diperbolehkan pulang. Saat ini masih dalam pemantauan hingga besok,” kata Kang Fahmi kepada wartawan.
Lanjut dia, terkait pembiayaan Rumah Sakit kedua korban yang dirawat pihaknya akan memberikan dukungan penuh untuk biaya pengobatan dan lainnya ditanggung oleh Pemerintah Daerah Kota Sukabumi.
Disinggung wartawan soal maraknya berandalan Genk Motor, Kang Fahmi mengucapkan ini merupakan keprihatinan bersama. Pemkot beserta aparat keamanan terus berupaya semaksimal mungkin guna menekan angka kriminalitas yang ditimbulkan oleh Genk Motor. Menurutnya jika melihat dibeberapa daerah memang lebih intens dan meningkat.
“Kita sedang menganalisa apakah ini jadi orang-orang itu (Genk Motor) atau justru tertantang dengan adanya deklarasi kematian,” jelasnya.
Kang Fahmi mendukung dengan langkah aparat Kepolisian, ketika itu sudah di luar batas kewajaran pelaku akan ditembak di tempat. Walikota berharap pelaku pembacokan terhadap pelajar bisa ditangkap dalam waktu 3×24 jam.
“Tentu kita menyambut baik apa yang disampaikan pak Kapolres Sukabumi Kota itu. Beliau menyatakan siap tembak di tempat jika aksi berandal geng motor di luar batas kewajaran,” tutupnya.
Sementara itu Dokter Spesialis Bedah RSUD Al-Mulk Ferry Sudarsono menjelaskan, kondisi korban saat ini keduanya sudah mulai membaik (stabil)
“Untuk pasien berinisial SPS (16 tahun) alami luka robek dibagian telinga dan luka robek di otot belakang telinga. Sudah di jahit, luka dan ototnya juga sudah disambung kembali,” ujarnya
Adapun pasien yang berinisial MM (16 tahun) sambung dia, mengalami dua luka di belakang telinga dan punggung sebelah kanan. Menurut dr Fery, untuk kondisi korban sekarang dua-duanya sudah stabil bagus dan tidak ada masalah.
“Jahitan luka korban MM sekitar 5-10 centi meter. Ya, sebeum di jahit tadi menurut pengakuan korban lukanya disebabkan oleh bacokan celurit. Sementara luka korban SPS sekitar 3×6 cm, terdapat di belakang telinga dan SPS sudah boleh pulang,” tandasnya.
Fery menegaskan, “Satu pasien sudah boleh pulang, namun satunya masih observasi sampai besok. Ya kalau tidak ada masalah boleh pulang,” pungkaanya.