Kopi Arabika “Sigarantang” Varietas Unggulan Desa Gunung Karamat

Lingkarpena.id, SUKABUMI – Pemerintah Daerah (Pemdes) Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi mengembangkan sektor pertanian kopi menjadi komoditas unggulan desa.

Salah satunya yaitu Kopi Arabika jenis “Sigarantang” menjadi varietas yang akan dikembangkan di lahan milik perhutani di sekitar desa. Pemdes mengklaim kopi jenis ini merupakan varietas unggulan dan sudah bersertifikat.

Kepala Desa Gunung Karamat, Subaeta mengatakan, hingga saat ini Pemdes sudah menanam 35 ribu pohon kopi dengan luas lahan 10 hektar. Sementara pemdes menargetkan penanaman kopi dapat mencapai 350 ribu pohon di lahan seluas 100 hektare.

Menurutnya, kopi merupakan komoditas pertanian yang bernilai tinggi, apalagi jika jenis kopi yang ditanam merupakan varietas unggulan yang bernilai ekonomi tinggi.

Baca juga:  Bantu Lahiran Mandiri dan Salurkan Bansos, Polsek Cisaat Sukabumi Diapresiasi Pemerintah

“Sekarang harga kopi mencapai Rp7 ribu perkilogram, itu untuk jenis kopi biasa dan dengan teknik panen buah kopi muda atau tua dipanen bersamaan, sehingga kualitas kopinya pun kurang baik,” kata Subaeta kepada Lingkarpena.id, Sabtu (29/8/2020).

Makanya Pemdes tertarik untuk mengembangkan komoditas kopi tersebut. Untuk lahanya ia mengaku sudah berkoordinasi dengan perhutani, dan responnya baik.

“Hanya saja perhutani meminta jangan merusak tanaman yang sudah ada. Saat ini kami baru menanam kopi seluas 10 hektare dari target kita 100 hektare, mudah-mudahan target kami ini segera terpenuhi,” jelas dia.

Baca juga:  Progres Peningkatan Irigasi Cikahuripan Nagrak, Warga Harap Selesai Tepat Waktu

Apabila dikalkulasikan, Subaeta merincikan dari 10 hektar tersebut dapat memanen biji kopi hingga 1 ton di awal masa panen pertama, dengan perhitungan perpohon hanya tiga biji kopi yang dipanen.

“Kopi ini panen rayanya itu satu tahun sekali, tapi bisa dipanen setiap bulan dengan cara dijenang (di pilih yang tuanya saja) untuk menghasilkan kualitas kopi yang baik. Makanya kita hitung perpohon hanya tiga biji saja,” jelasnya.

Rencananya, hasil panen kopi itu ke depan akan diproduksi langsung oleh Pemdes dan membrending kopi tersebut dengan nama “Kopi Gunung Karamat” sesuai dengan nama desa.

Baca juga:  Ribuan Jemaah Hadiri Peringatan Haul Ke-14 Guru Besar Poskab Sapujagat, KH Anwarulloh Beserta Istri dan Doa Tawasul Akbar

“Nanti hasil panen kita roasting sendiri, makanya saya targetkan tahun depan kami mempunyai kopi mix asli desa kami dan tentunya hal ini perlu dukungan dari semua element, baik pemerintah maupun masyarakat,” ucapnya.

Pemdes berharap kegiatan ini dapat berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian warga, karena hal itu menjadi tujuan utama dari kegiatan penanaman kopi ini.

“Saya yakin kalau program ini bisa berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan, maka perekonomian warga di desa ini akan meningkat dan itu yang saya harapankan,” tandasnya.

 

Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Garis Nurbogarullah

Pos terkait