LINGKARPENA.ID | Pemerintah Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, buka suara terkait jalan jogray yang kondisinya rusak dan dikeluhkan warga Kampung Subangwetan RT 02/05 beberapa hari lalu.
Pasalnya, kerusakan jalan tersebut membuat para pengendara roda dua harus ekstra berhati-hati saat melintas di ruas jalan tersebut.
Lurah Subangjaya, Jumyati mengatakan, sejauh ini pemerintah sudah mengajukan permohonan perbaikan jalan yang rusak kepada instansi terkait. Namun, hingga saat ini tidak kunjung ada perbaikan.
Pada tanggal 9 Mei 2023 lalu, pihak pemerintahan kelurahan sudah mengajukan permohonan perbaikan pada dua ruas jalan lingkungan yang kondisinya sudah rusak.
“Yaitu Jalan Jogray dan Jalan Cobra sudah kami ajukan. Tapi belum ada lagi informasi kapan ada perbaikan,” kata Jumyati kepada Lingkarpena.id Rabu, (17/1/2024).
Lanjut dia, Kelurahan Subangjaya juga sudah membangun komunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) terkait kerusakan jalan tersebut agar segera dilaksanakan perbaikan karena sangat membahayakan pengguna jalan.
“Kerusakan jalan itu kurang lebih ada satu kilometer. Memang kondisinya sangat membahayakan pengguna jalan. Karena itu, kami harap perbaikan jalan ini bisa masuk di anggaran murni. Iya, jika kondisi hujan besar jalan akan semakin rusak dan banyak berlubang, sangat membahayakan pengguna,” tandasnya.
Sementara itu, Kabid Perumahan dan Permukiman DPUTR Kota Sukabumi, Rinaldy mengatakan, rencana perbaikan jalan di Kampung Subangwetan RT2/5 bakal segera dilakukan pada tahun ini.
“Rencana perbaikan jalan kami akan lakukan tahun ini. Ya ditargetkan pada triwulan satu sudah bisa terealisasi,” ujarnya.
Kendati demikian, sambung Rinaldy, DPUTR bakal kembali melakukan peninjauan di lokasi untuk mengetahui sebarapa panjang jalan yang mengalami keruskaan.
“Bisa saja kan kerusakan jalannya bertambah. Karena itu kami akan kembali melakukan peninjauan lagi ke lapangan. Ya pada triwulan satu semoga bisa segera diperbaiki,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang warga setempat Didin (45) mengatakan, akibat kerusakan jalan tersebut membuat tidak nyaman pengendara saat melintas di jalan tersebut.
Terlebih, saat musim hujan kondisinya becek dan jika musim kemarau kondisi jalan berdebu hingga mengganggu pernapasan.
“Iya, kalau turun hujan badan jalan digenangi air dan kalau kemarau kondisinya berdebu. Jelas kondisinya membuat tidak nyaman pengguna jalan,” tegasnya.
