Zainul Arifin: Nakhodai Forum Silaturahmi PAC PPP Kabupaten Banyuwangi Sambangi DPP PPP Pusat, Ada Apa?

PAC Partai Persatuan Pembangunan se-Kabupaten Banyuwangi sambangi DPP PPP di Jakarta.| Foto: Istimewa

LINGKARPENA.ID – Terkait SK DPC PPP Kabupaten Banyuwangi, Zainul Arifin, Ketua Forum Silaturahmi PAC PPP Se-Kabupaten Banyuwangi, menyambangi Kantor DPP PPP di Jakarta dan menyampaikan aspirasinya, Selasa,15/03/2022.

Turut serta dalam forum silaturahmi PAC PPP Se-Kabupaten Banyuwangi tersebut antara lain, Zainul Arifin PAC Wongsorejo, Formatur Dapil 1H. Lailiy Syafaat, Ketua Panitia Muscab Burhanuddin PAC Gambiran, M. Yusuf DPC Demisioner, Hj Siti Nahdiyah, Ketua WPP (Wanita Persatuan Pembangunan BWI dan Gus Mahmud, DPC Demisioner.

Forum Silaturahmi PAC PPP Se Kabupaten Banyuwangi di terima oleh Ermalina Wakil Ketua Umum dan Iddy Muzayyad, Wakil Sekretaris Jenderal PPP Partai Persatuan Pembangunan yang juga mantan Ketua Umum IPNU itu.

Kedatangan mereka ini dilatarbelakangi adanya polemik antar sesama kader. Kemudian memuncak saat dilaksnakan forum Musyawarah Cabang (Muscab) IX PPP Banyuwangi, yang digelar di Pondok Pesantran (Ponpes) Ihya’ Ulumuddin, Desa Padang, Kecamatan Singojuruh, Minggu (12/12/2021) lalu tepatnya pada saat pemilihan calon formatur dari unsur DPC.

Baca juga:  Sejumlah Tokoh Pajampangan Ucapkan Selamat Atas Raihan Suara Sementara Paslon No 2 Bupati Sukabumi

“Awalnya, Muscab IX PPP Banyuwangi ini berjalan lancar. Kegiatan juga turut dihadiri Bupati Ipuk Fiestiandani dan unsur Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jatim. Namun, riak-riak ketegangan mulai muncul saat memasuki sidang pleno pertama. Masalahnya dipicu dari kepengurusan sejumlah pimpinan anak cabang (PAC) PPP di Banyuwangi,” ujar Zainul Arifin, kepada awak media di Jakarta.

Untuk menengahi permasalahan ini, pihak DPW turun tangan melakukan mediasi. Para pengurus PAC yang ”bersengketa” yakni PAC Giri, Licin, Blimbingsari, Kabat dan Tegalsari turut dipanggil. Dari hasil mediasi, lima PAC yang bersengketa, empat PAC diputuskan memiliki hak suara pada sidang pleno. Sedangkan satu PAC Tegalsari tidak mendapat hak suara. Artinya, dari 25 PAC ada satu PAC yang tidak dapat mengikuti sidang pleno.

Baca juga:  Majukan Umat, Wapres: Harapkan Migrasi dari Konvensional Ke Ekonomi Syariah

Usai mediasi, Muscab dilanjutkan dengan sidang pleno pertama membahas jadwal dan tata tertib. Selanjutnya, rapat pleno kedua membahas program perjuangan partai dan rekomendasi dan pleno ketiga dengan agenda laporan pertanggungjawaban DPC PPP Banyuwangi periode 2016–2021.

Basir Khadim dan pendukungnya walk out dari lokasi Muscab dan memilih berkirim surat ke DPP dan DPW. Muscab PPP tetap dilanjutkan dengan agenda sidang pleno keempat untuk pemilihan formatur. Dalam pemilihan formatur tersebut ada 18 PAC yang hadir (setelah sebagian di antaranya walk out). Meskipun tiga di antaranya hanya menyisakan sekretaris dilokasi sidang. Selain itu, DPC PPP Banyuwangi juga mendapat ”jatah” satu suara.

Baca juga:  Peringati HKGB ke-69, Kapolri: Polri Kuat Karena Didukung Oleh Bhayangkari

Muscab akhirnya memilih empat formatur dari PAC-PAC PPP se-Banyuwangi. Sama halnya dengan pemilihan formatur dari unsur DPC, PAC-PAC sepakat menentukan empat formatur secara mufakat. Formatur dari PAC di Daerah Pemilihan Dapil 1, Zainul Arifin, Dapil II Khairuddin, Dapil III Hasan Syafi’I dan Dapil V Sulistiani.

Lima formatur dari unsur DPC dan PAC ditambah formatur lain dari unsur Dewan Pimpinan Pusat (DPP), yakni Lukman Yani dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jatim, Raden Panji Mujahid Ansori.

”Formatur tersebut diberi kesempatan oleh AD/ART untuk membentuk kepengurusan DPC secara lengkap, baik pengurus harian maupun majelis-majelis selama 20 hari,” terangnya.

Sementara ini kegiatan silaturahmi PAC PPP Se Kabupaten Banyuwangi sampai saat sekarang masih berada di Jakarta. (*)

Pos terkait